Penyedia perangkat lunak analisa data SAS meraih peringkat tiga dunia dalam "Chartis RiskTech100 2023" kategori penyedia teknologi risiko dan kepatuhan secara keseluruhan, yang pada tahun sebelumnya menduduki peringkat empat.
Kepala Peneliti di Chartis RiskTech Sidhartha Dash dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Surabaya, Jumat, mengatakan hal tersebut didukung oleh inovasi yang berfokus pada layanan keuangan dan akuisisi Kamakura Corp., yang diumumkan Juni lalu.
"Akuisisi oleh SAS terhadap Kamakura telah membantu memperluas cakupan sektor jasa keuangan mereka dan memperluas kapabilitas di bidang-bidang utama seperti likuiditas, suku bunga, dan risiko pasar," ucapnya.
Langkah tersebut, lanjutnya, ditambah dengan transformasi portofolio solusi risiko SAS pada cloud-native SAS Viya, yang menegaskan komitmen mereka terhadap inovasi di siklus hidup manajemen risiko secara menyeluruh.
Selain itu, pemimpin Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan analitik tersebut juga meraih kemenangan di lima kategori, yakni Model Manajemen Risiko, Pengujian Stres Perusahaan, Integrasi Risiko dan Keuangan, Manajemen Risiko Neraca dan IFRS 9.
"Hal yang menjadi sorotan dalam Profil Pemenang RiskTech100, adalah kategori Integrasi Risiko dan Keuangan, SAS telah memuncaki kategori tersebut dan IFRS 9 selama beberapa tahun terakhir," ucapnya.
Sementara itu, Senior Vice President and Head of Risk Research and Quantitative Solution SAS Troy Haines, mengatakan SAS telah mempertahankan posisi di eselon teratas RiskTech100 sejak debut laporannya dan satu-satunya vendor yang bisa melakukannya serta selalu konsisten masuk Top lima sejak 2005, dan naik dua tingkat dalam dua tahun.
"Tetapi, kami tidak bersandar pada warisan atau reputasi kami yang kaya sebagai pemimpin dalam analitik," tuturnya.
Oleh karena itu, menurut dia, SAS akan terus berinovasi agar para pelanggan dapat menerima wawasan yang lebih mendalam dan solusi manajemen risiko yang dapat dipercaya, di bidang-bidang seperti analisis risiko suku bunga dan likuiditas, pemodelan dan pengambilan keputusan risiko kredit, manajemen risiko model, dan transformasi aktuaria dan masih banyak lagi.
"Saat menemukan kembali dan memodulasi portofolio risiko kami pada cloud-first SAS Viya, kami pun menyelaraskannya dengan kebutuhan pasar dengan tujuan untuk tumbuh dalam kemitraan dengan pelanggan dan tetap menjadi nama paling terpercaya dalam analitik," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Peneliti di Chartis RiskTech Sidhartha Dash dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Surabaya, Jumat, mengatakan hal tersebut didukung oleh inovasi yang berfokus pada layanan keuangan dan akuisisi Kamakura Corp., yang diumumkan Juni lalu.
"Akuisisi oleh SAS terhadap Kamakura telah membantu memperluas cakupan sektor jasa keuangan mereka dan memperluas kapabilitas di bidang-bidang utama seperti likuiditas, suku bunga, dan risiko pasar," ucapnya.
Langkah tersebut, lanjutnya, ditambah dengan transformasi portofolio solusi risiko SAS pada cloud-native SAS Viya, yang menegaskan komitmen mereka terhadap inovasi di siklus hidup manajemen risiko secara menyeluruh.
Selain itu, pemimpin Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan analitik tersebut juga meraih kemenangan di lima kategori, yakni Model Manajemen Risiko, Pengujian Stres Perusahaan, Integrasi Risiko dan Keuangan, Manajemen Risiko Neraca dan IFRS 9.
"Hal yang menjadi sorotan dalam Profil Pemenang RiskTech100, adalah kategori Integrasi Risiko dan Keuangan, SAS telah memuncaki kategori tersebut dan IFRS 9 selama beberapa tahun terakhir," ucapnya.
Sementara itu, Senior Vice President and Head of Risk Research and Quantitative Solution SAS Troy Haines, mengatakan SAS telah mempertahankan posisi di eselon teratas RiskTech100 sejak debut laporannya dan satu-satunya vendor yang bisa melakukannya serta selalu konsisten masuk Top lima sejak 2005, dan naik dua tingkat dalam dua tahun.
"Tetapi, kami tidak bersandar pada warisan atau reputasi kami yang kaya sebagai pemimpin dalam analitik," tuturnya.
Oleh karena itu, menurut dia, SAS akan terus berinovasi agar para pelanggan dapat menerima wawasan yang lebih mendalam dan solusi manajemen risiko yang dapat dipercaya, di bidang-bidang seperti analisis risiko suku bunga dan likuiditas, pemodelan dan pengambilan keputusan risiko kredit, manajemen risiko model, dan transformasi aktuaria dan masih banyak lagi.
"Saat menemukan kembali dan memodulasi portofolio risiko kami pada cloud-first SAS Viya, kami pun menyelaraskannya dengan kebutuhan pasar dengan tujuan untuk tumbuh dalam kemitraan dengan pelanggan dan tetap menjadi nama paling terpercaya dalam analitik," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023