DPD Partai Golkar Kota Surabaya menyambut baik pernyataan Wali Kota Eri Cahyadi yang tidak lagi melakukan pembatasan karena COVID-19 seperti tahun-tahun sebelumnya pada pelaksanaan ibadah Ramadhan tahun ini.
 
Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya Arif Fathoni di Surabaya, Minggu, mengatakan momen datangnya bulan suci Ramadhan adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat muslim dengan gegap gempita.

"Oleh sebab itu, seluruh umat muslim tentu menyiapkan diri untuk menjalankan seluruh rangkaian ibadah bulan suci secara khusuk," kata Toni, panggilan akrab Arif Fathoni.

Menurut dia, masjid dan musholla sudah berbenah untuk menyambut pelaksanaan bulan suci yang kedatangannya dinantikan oleh jutaan umat muslim di Kota Surabaya.

Maka sudah tepat manakala Pemkot Surabaya tidak lagi melakukan pembatasan karena COVID-19 seperti tahun-tahun sebelumnya.

Masih menurut Toni, Partai Golkar Surabaya juga memandang, datangnya bulan suci Ramadhan tahun 2023 ini juga akan menggairahkan dan menumbuhkan ekonomi di Kota Surabaya.

Hal ini lantaran masyarakat atau kelompok masyarakat akan berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan, baik melalui kegiatan pembagian takjil maupun  pembagian sahur keliling yang akan dipesan ke pelaku-pelaku UMKM di kota Surabaya.

Bahkan, lanjut dia, Golkar Surabaya sendiri sudah menjadikan kegiatan  pembagian takjil yang menjadi tradisi tahunan setiap datangnya bulan suci Ramadhan.

Para pengurus partai, menyisihkan sebagian rejeki yang diterima guna membeli nasi bungkus dari para pelaku UMKM dan mendistribusikan ke wilayah-wilayah yang ada di Surabaya.

"Sehingga saudara-saudara kita yang belum sempat menyiapkan takjil karena harus bekerja, bisa mendapatkan manfaat berbuka dengan rekan kerjanya sambil menikmati keramaian jalanan di Kota Surabaya," ujar Toni.

Berkaitan dengan gangguan kamtibmas akhir-akhir ini yang sedikit meningkat, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya ini mengatakan, memang pihaknya mendapatkan laporan dari sejumlah tokoh masyarakat tentang meningkatnya tindak pidana pencurian kendaraan bermotor di sejumlah wilayah Surabaya.

Untuk itu, kata dia, pihaknya mendorong Pemkot Surabaya meningkatkan operasi tiga pilar di sejumlah titik rawan yang ada di kota Surabaya

"Saat ini sejumlah kampung sudah mengaktifkan keamanan lingkungan secara swadaya. Kami berharap pemkot hadir dengan memberikan bantuan perangkat handy talky (HT) yang bisa tersambung dengan kantor kecamatan setempat, sehingga kalau terjadi peristiwa tindak pidana di lingkungan tersebut dapat di tangan dengan cepat," ujar dia.

Ketika disinggung mengenai pelaksanaan toleransi antarumat beragama di Surabaya, Toni yang juga mantan aktivis mahasiswa ini mengatakan, selama ini Kota Surabaya sudah membuktikan sebagai kota yang ramah dan toleran untuk penduduk Surabaya yang beragam.

Selama ini, kata dia, masyarakat sudah menunjukkan nilai-nilai tepo seliro, meski berbeda agama dan keyakinan selalu menghargai satu sama lain. Apalagi dalam waktu dekat akan ada Surat Edaran Wali Kota Surabaya yang memerintahkan penutupan rumah hiburan umum di Kota Surabaya 

"Kami meyakini, begitu surat edaran Wali Kota Surabaya keluar, Satpol PP Surabaya akan menegakkan aturan itu, sehingga potensi gangguan keamanan dan ketertiban umum bisa tereduksi dengan sendirinya," kata Toni.
 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023