“Wow….bingung, beli yang mana ya,” kata salah seorang pengunjung Masjid Ampel Surabaya saat melihat berbagai macam jenis makanan dan kue-kue tradisonal yang dijajakan di ujung Kampung Ampel Melati. Warga Surabaya sudah hafal betul bila bulan Ramdhan tiba, bermacam jenis dan rasa jajanan khas dijajakan di Kampung Ampel, salah satu kampung yang banyak dihuni warga keturunan Arab dan terletak di bagian ujung utara Kota Pahlawan, Surabaya. Berbagai jenis jajanan yang cukup dikenal warga Surabaya itu mulai dari kroket, pastel tutup, kue lumpur, bungkuk mentuk isi daging sapi dan satu lagi yang tidak dijumpai di tempat lain, yakni pukis. Bentuk kue yang satu ini tidak sama dengan pukis pada umumnya yang berbentuk gepeng, karena pukis Ampel tersebut betuknya merekah bak bunga mawar kuning dan memilliki diameter minimal 10 centimeter. Rasa kue pukis Ampel beda dengan pukis buatan Banyumas, Solo atau daerah lainnya, karena adonan pukis yang berbahan dasar dari tepung trigu, telur ayam dan santan itu rasanya perpaduan antara roti kukus dan apem. "Empuk dan gurih”, itu rasa yang selalu menjadi komentar setiap penggemar kuliner. Menurut Warni, nama penjual pukis Ampel itu, cara memasak pukis ini harus menggunakan cetakan khusus seperti cetakan kue lumpur yang terbuat dari bahan kuningan tapi lubang cetakan agak cekung dan lebar. Untuk mendapatkan warna agak kecoklatan, bagian atas tutup cetakan harus diberi batu arang yang membara. "Supaya api pada batu arang tidak mati, maka harus terus dikipasi," tutur Warni yang mennjual sedkitnya mencetak 100 kue pukis sehari. Namun, jumlah itu akan lebih banyak saat bulan Ramadhan. Ia menuturkan bahwa warna kuning yang tampak pada kue tersebut bukanla zat perwarna, tapi kuning telur."Semakin banyak kuning telur tanpa putih telur maka hasil kue kan lebih bagus dengan menambah empuk dan guruh rasa kuenya," jelas Warni yang sudah beberapa tahun menjual berbagai kue khas Ampel itu. Warni tidak sendirian, karena masih banyak pedagang kue yang berderet di sepanjang jalan menuju Masjid dan Makam Sunan Ampel itu di saat bulan Ramadhan ini. Harga yang ditawarkanpun cukup terjangkau antara Rp3.000 sampai Rp5.000 per buah. Bagi penggemar kuliner, berbagai kue khas Ampel tidak boleh dilewatkan, karena Kampung Ampel yang selama ini dikenal orang sebagai salah satu objek wisata religi, ternyata juga banyak mengundang masyarakat dari daerah lain untuk mengunjunginya kembali untuk mencoba berbagai makanan khasnya, selain kue tapi juga nasi kebuli, gulai kambing dan kambing ovennya.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011