Kediri - Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre V Kediri, Jawa Timur, menyalurkan raskin untuk dua bulan Agustus - September di tiga daerah yang menjadi wilayahnya, guna meredam gejolak harga beras yang mulai naik di pasaran. "Percepatan penyaluran itu atas instruksi dari Gubernur Jatim. Untuk wilayah kami, sudah mulai didistribusikan sejak 4 Agustus kemarin," kata Kepala Bulog Subdivre V Kediri, Wayan Budita di Kediri, Senin. Ia mengatakan, untuk penyaluran itu sudah koordinasi dengan seluruh kepala daerah baik di wilayah Kota/Kabupaten Kediri dan Nganjuk. Namun, untuk pendistribusian jadwalnya diserahkan masing-masing daerah. Wayan juga mengungkapkan, penyaluran raskin untuk dua bulan sekaligus ini membantu warga, terutama untuk rumah tangga miskin mendapatkan beras dengan harga murah. Terlebih lagi, saat ini harga beras juga lumayan tinggi. Untuk jenis medium seperti IR64 di pasar harganya bisa mencapai Rp7 ribu per kilogram. Ia mengatakan, untuk pengeluaran stok rutin dan terbanyak memang dari penyaluran raskin. Tiap bulan, dari tiga wilayah yang menjadi tanggung jawabnya, penyaluran raskin mencapai 3.200 ton per bulan. Jika dua bulan sekaligus, berarti untuk penyaluran raskin mencapai 6.400 ton. Jumlah itu untuk memenuhi 217.293 RTSM yang ada di tiga daerah itu. Untuk nominal harganya, lanjut pria asal Bali ini mengatakan, tidak ada perubahan. Harga jualnya tetap Rp1.600 per kilogram dan uangnya diserahkan kepada perangkat desa untuk diberikan kepada petugas Bulog. Setiap RTSM menerima beras dengan jumlah 15 kilogram untuk alokasi setiap bulan. Dengan mendapatkan ganda, berarti warga menerima 30 kg. Walaupun penyaluran untuk dua bulan sekaligus, Wayan mengatakan tidak akan berpengaruh pada stok di Bulog. Cadangan beras di gudangnya masih mencukupi hingga November mendatang. "Stok di kami aman hingga November mendatang. Tidak ada masalah," ucapnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Kediri, Edhi Purwanto mengatakan untuk penyaluran raskin di kabupaten dibagi menjadi dua tahap. Untuk tahap pertama, penyaluran dilakukan pada pekan pertama dan kedua. Sementara, untuk tahap kedua, penyaluran pada pekan ketiga dan empat. "Kebijakan ini untuk meredam gejolak harga dan menekan kebutuhan pangan saat persiapan Lebaran. Jadi, warga menerima dua kali, tapi untuk selanjutnya, baru dilakukan pada oktober nanti," ucap Edhi.

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011