Malang - Penyakit yang diderita Rohim Wahyu (3,5 tahun), balita dengan kulit bersisik di sekujur tubuh, disebabkan adanya kelainan genetik yang dibawa dari salah satu keluarganya.
Ahli kulit yang juga salah satu tenaga medis di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, dr Haryudi AC, SpAK, Minggu, mengatakan penyakit dengan kulit bersisik tersebut dapat dibilang langka.
Sebab, penyakit tersebut hanya menimpa 1 dari 300 ribu kasus kelahiran bayi dalam setahunnya di wilayah Malang Raya.
"Kalau mengenai penyebabnya, dapat dipastikan karena adanya kelainan genetik pada bayi tersebut, yang dibawa dari salah satu orang tuanya," ucapnya.
Haryudi mengatakan, penyakit pada bocah yang tinggal di wilayah Kabupaten Malang tersebut, biasa disebut "Colodion baby" atau salah satu jenis penyakit kulit karena kelainan genetik.
Ia menjelaskan, penyakit kulit bersisik tersebut biasa terjadi secara turun menurun, dan bisa diduga menimpa juga pada anggota keluarga sebelumnya.
"Presentase menimpah keturunannya kedepan adalah 25 persen, dan bisa pula nantinya menimpah adik Rohim atau keturunan lainnya," kata Haryudi yang merupakan dokter spesialis anak tersebut.
Sementara langkah antisipasinya agar penyakit tersebut tidak kambuh atau lebih parah lagi, Haryudi mengemukakan, perlu menjaga kondisi suhu pada balita tersebut.
"Dalam hal ini, orang tua sangat berperan penting melakukan tindakan itu, yakni dengan menjaga agar kondisi tubuh si anak tetap stabil," ujarnya.
Sebelumnya, Rohim Wahyu adalah seorang balita yang tinggal di Dusun Bocok, Desa Pondok Agung, Kecamatan Kasembon, dan menderita penyakit dengan kulit bersisik di sekujur tubuhnya.
Orang tua balita, Sulistyowati (26) mengaku, penyakit yang diderita anaknya itu terjadi sejak lahir yakni tanggal 9 Desember 2007, dan hingga kini belum bisa ditangani secara serius, akibat kendala biaya.
Sebab, jarak yang ditempuh untuk berobat ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang cukup jauh, yakni sekitar 65 kilometer.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011