Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar lomba kuliner olahan cokelat, yang dikemas dalam Festival Cokelat Glenmore di Doesoen Kakao, kawasan Perkebunan PT Perkebunan Nusantara XII Kendeng Lembu, Kecamatan Glenmore.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan Festival Kakao Glenmore merupakan salah satu festival yang ditunggu-tunggu masyarakat dari rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest).
"Festival harus punya nilai lebih. Tidak hanya mempromosikan cokelat saja, tapi juga mengembangkan potensi yang ada seperti usaha kecil produksi pengolahan cokelat milik masyarakat yang ditampilkan dalam festival ini," ujanya di Banyuwangi, Minggu.
Ia berharap Festival Cokelat Glenmore ini akan terus menguatkan posisi Banyuwangi sebagai salah satu daerah penghasilan kakao terbaik di dunia.
Menurut Ipuk, perkebunan kakao di Banyuwangi salah satunya menghasilkan kakao edel (Fine cocoa), salah satu varian kakao terbaik dan termahal di dunia.
"Perkebunan kakao di Banyuwangi telah mengekspor kakao jenis itu ke berbagai negara di Eropa, seperti Swiss dan Belanda. Di Jawa Timur, kakao jenis ini hanya bisa ditemukan di Banyuwangi," ujar dia.
Sementara itu, Direktur PT Perkebunan Nusantara XII Peni Siwi mengatakan bahwa Festival Cokelat Glenmore merupakan pergelaran pesta rakyat dan hasil kolaborasi yang melibatkan Pemkab Banyuwangi, PTPN, dan masyarakat.
"Apa saja yang bisa digali dari PTPN XII untuk membangkitkan pariwisata di Banyuwangi, kami siap mendukung. Ini untuk menumbuhkan ekonomi dan UMKM," ujar dia.
Peni juga menambahkan Festival Cokelat Glenmore yang digelar setiap tahun akan turut memajukan agrowisata di Banyuwangi.
Festival Cokelat Glenmore digelar sejak Sabtu (11/3/2023) sampai Minggu (12/3/2023) dengan menyuguhkan serba-serbi dunia cokelat sekaligus merilis paket berwisata Doesoen Kakao Glenmore.
Festival ini juga diramaikan bermacam suguhan dan atraksi, mulai lomba lari Kakao Run, lomba gebyar Tari Barong, pertunjukan paralayang, hingga lomba kuliner olahan cokelat.
Lomba kuliner olahan cokelat diikuti oleh sekitar 35 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dan instansi.
Cokelat diolah menjadi aneka makanan-minuman, seperti permen, puding, kue basah, kue kering, milkshake, kolak, hingga mie goreng dengan tambahan bumbu cokelat.
Doesoen Kakao, yang dikelola PTPN XII memiliki luas lahan perkebunan kakao edel sekitar 223 hektare. Produksi kakao tiap bulannya mencapai 1-2 ton dan diproses menjadi tiga tingkatan mutu berbeda.
Mayoritas kakao dikirim ke luar negeri dengan sebagian lagi dijual untuk memenuhi kebutuhan industri hilir dalam negeri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan Festival Kakao Glenmore merupakan salah satu festival yang ditunggu-tunggu masyarakat dari rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest).
"Festival harus punya nilai lebih. Tidak hanya mempromosikan cokelat saja, tapi juga mengembangkan potensi yang ada seperti usaha kecil produksi pengolahan cokelat milik masyarakat yang ditampilkan dalam festival ini," ujanya di Banyuwangi, Minggu.
Ia berharap Festival Cokelat Glenmore ini akan terus menguatkan posisi Banyuwangi sebagai salah satu daerah penghasilan kakao terbaik di dunia.
Menurut Ipuk, perkebunan kakao di Banyuwangi salah satunya menghasilkan kakao edel (Fine cocoa), salah satu varian kakao terbaik dan termahal di dunia.
"Perkebunan kakao di Banyuwangi telah mengekspor kakao jenis itu ke berbagai negara di Eropa, seperti Swiss dan Belanda. Di Jawa Timur, kakao jenis ini hanya bisa ditemukan di Banyuwangi," ujar dia.
Sementara itu, Direktur PT Perkebunan Nusantara XII Peni Siwi mengatakan bahwa Festival Cokelat Glenmore merupakan pergelaran pesta rakyat dan hasil kolaborasi yang melibatkan Pemkab Banyuwangi, PTPN, dan masyarakat.
"Apa saja yang bisa digali dari PTPN XII untuk membangkitkan pariwisata di Banyuwangi, kami siap mendukung. Ini untuk menumbuhkan ekonomi dan UMKM," ujar dia.
Peni juga menambahkan Festival Cokelat Glenmore yang digelar setiap tahun akan turut memajukan agrowisata di Banyuwangi.
Festival Cokelat Glenmore digelar sejak Sabtu (11/3/2023) sampai Minggu (12/3/2023) dengan menyuguhkan serba-serbi dunia cokelat sekaligus merilis paket berwisata Doesoen Kakao Glenmore.
Festival ini juga diramaikan bermacam suguhan dan atraksi, mulai lomba lari Kakao Run, lomba gebyar Tari Barong, pertunjukan paralayang, hingga lomba kuliner olahan cokelat.
Lomba kuliner olahan cokelat diikuti oleh sekitar 35 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dan instansi.
Cokelat diolah menjadi aneka makanan-minuman, seperti permen, puding, kue basah, kue kering, milkshake, kolak, hingga mie goreng dengan tambahan bumbu cokelat.
Doesoen Kakao, yang dikelola PTPN XII memiliki luas lahan perkebunan kakao edel sekitar 223 hektare. Produksi kakao tiap bulannya mencapai 1-2 ton dan diproses menjadi tiga tingkatan mutu berbeda.
Mayoritas kakao dikirim ke luar negeri dengan sebagian lagi dijual untuk memenuhi kebutuhan industri hilir dalam negeri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023