Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Semabda Kota Surabaya, Jawa Timur, bekerja sama dengan perusahaan Dubai, Al Serkar Envirol siap mengolah limbah lemak minyak atau fat oil and grease menjadi bahan bakar alternatif
Dirut PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Arief Wisnu Cahyono dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Kamis, menjelaskan, tahap awal yang dilakukan Surabaya dengan Al Serkar Envirol adalah penandatanganan nota kesepahaman yang menjadi pintu masuk untuk melakukan studi kelayakan.
"Dalam studi kelayakan ini akan dikaji juga skala ekonominya seperti apa, sehingga nanti kalau sudah dianggap layak akan diteruskan menjadi perjanjian kerjasama yang lebih dalam bagi masing-masing pihak," kata Wisnu.
Menurut dia, studi kelayakan ini mungkin sekitar enam bulanan, kemudian untuk realisasi sampai pada kerja samanya tentu akan dikaji lebih mendalam lagi.
Dia juga memastikan, kerja sama ini bisa terjadi karena pihak Al Serkar Envirol yang berminat untuk berinvestasi di Kota Surabaya, sehingga dia memastikan bahwa bukan Surabaya yang mencari-cari. Minat atau keinginan dari perusahaan itu direspons baik oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, sehingga mereka berminat untuk bekerja sama dengan Surabaya.
"Tentu ini juga komitmen Pak Wali Kota untuk menjadikan kota ini menjadi kota yang ramah lingkungan dan kota yang smart city, karena salah satu ciri smart city adalah peduli terhadap kelestarian lingkungan," ujar dia.
Baca juga: PDAM Surabaya suplai air untuk bersuci saat peringatan seabad NU
Menurut dia, di negara-negara yang maju, pengolahan limbah industri ini sudah dilakukan secara modern, artinya rumah makan perhotelan kemudian mall dan sebagainya, tidak bisa sembarangan membuang limbah ini ke badan sungai, karena tentunya akan menyebabkan pencemaran lingkungan, kemudian juga meningkatkan pembusukan di saluran-saluran drainasenya.
"Teknologi ini nanti akan diperkenalkan di Kota Surabaya. Tentu mitra dari PDAM Surya Sembada ini akan membuat teknologi kemudian juga melakukan kerjasama, sehingga akan menjadi salah satu sumber diversifikasi usaha yang baru bagi PDAM Surya Sembada Kota Surabaya," kata Wisnu.
Selain itu, lanjut dia, manfaat yang lebih luas tentu akan diperoleh Surabaya ketika menggunakan teknologi ini. Salah satunya Surabaya akan menjadi kota yang lebih bersih, yang lebih ramah terhadap lingkungan, kemudian juga tidak ada lagi limbah fat oil and grease yang mencemari lingkungan, karena limbah rumah makan, restoran dan sebagainya itu ujungnya akan bermuara ke Sungai Kalimas yang merupakan air baku PDAM Surya Sembada Surabaya.
"Tentunya kami berharap dengan adanya kepedulian ini, dengan adanya teknologi ini, pencemaran air baku kita juga semakin berkurang, dan itu akan bermanfaat bagi warga Kota Surabaya," ujar dia.
Sedangkan yang paling penting lagi, lanjut Wisnu, kerja sama ini diharapkan ada transfer teknologi yang akan menjadi salah satu bidang usaha baru bagi PDAM Surya Sembada Surabaya. Sebab, selama ini PDAM Surya Sembada hanya bergerak dalam pengolahan air bersih, tentu ke depan akan dikembangkan ke salah satu bidang usaha baru.
"Jadi, untuk meningkatkan pendapatan perusahaan, tentu kami harus melakukan diversifikasi usaha. Nah, salah satunya ke depan akan melakukan pengolahan limbah lemak minyak ini," kata dia.
Wisnu juga menambahkan, selama ini beberapa restoran dan hotel sudah bisa menangkap limbah lemak minyaknya, namun limbah itu dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sama seperti sampah-sampah lainnya. Padahal, sebenarnya itu tidak boleh karena itu masuk dalam perlakuan yang harus dikelola secara khusus.
Nantinya, kata dia, dengan adanya kerjasama dengan perusahaan Dubai ini, mereka inilah yang akan mengambil limbah lemak minyak itu dan akan diolah menjadi minyak dan itu bisa dipakai untuk bahan bakar alternatif.
"Di Indonesia, pengolahan semacam ini belum ada. Jadi, mudah-mudahan ini menjadi yang pertama dan bisa menjadi percontohan dan bisa juga diterapkan di kota-kota lainnya di Indonesia ini," ujar Wisnu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Dirut PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Arief Wisnu Cahyono dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Kamis, menjelaskan, tahap awal yang dilakukan Surabaya dengan Al Serkar Envirol adalah penandatanganan nota kesepahaman yang menjadi pintu masuk untuk melakukan studi kelayakan.
"Dalam studi kelayakan ini akan dikaji juga skala ekonominya seperti apa, sehingga nanti kalau sudah dianggap layak akan diteruskan menjadi perjanjian kerjasama yang lebih dalam bagi masing-masing pihak," kata Wisnu.
Menurut dia, studi kelayakan ini mungkin sekitar enam bulanan, kemudian untuk realisasi sampai pada kerja samanya tentu akan dikaji lebih mendalam lagi.
Dia juga memastikan, kerja sama ini bisa terjadi karena pihak Al Serkar Envirol yang berminat untuk berinvestasi di Kota Surabaya, sehingga dia memastikan bahwa bukan Surabaya yang mencari-cari. Minat atau keinginan dari perusahaan itu direspons baik oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, sehingga mereka berminat untuk bekerja sama dengan Surabaya.
"Tentu ini juga komitmen Pak Wali Kota untuk menjadikan kota ini menjadi kota yang ramah lingkungan dan kota yang smart city, karena salah satu ciri smart city adalah peduli terhadap kelestarian lingkungan," ujar dia.
Baca juga: PDAM Surabaya suplai air untuk bersuci saat peringatan seabad NU
Menurut dia, di negara-negara yang maju, pengolahan limbah industri ini sudah dilakukan secara modern, artinya rumah makan perhotelan kemudian mall dan sebagainya, tidak bisa sembarangan membuang limbah ini ke badan sungai, karena tentunya akan menyebabkan pencemaran lingkungan, kemudian juga meningkatkan pembusukan di saluran-saluran drainasenya.
"Teknologi ini nanti akan diperkenalkan di Kota Surabaya. Tentu mitra dari PDAM Surya Sembada ini akan membuat teknologi kemudian juga melakukan kerjasama, sehingga akan menjadi salah satu sumber diversifikasi usaha yang baru bagi PDAM Surya Sembada Kota Surabaya," kata Wisnu.
Selain itu, lanjut dia, manfaat yang lebih luas tentu akan diperoleh Surabaya ketika menggunakan teknologi ini. Salah satunya Surabaya akan menjadi kota yang lebih bersih, yang lebih ramah terhadap lingkungan, kemudian juga tidak ada lagi limbah fat oil and grease yang mencemari lingkungan, karena limbah rumah makan, restoran dan sebagainya itu ujungnya akan bermuara ke Sungai Kalimas yang merupakan air baku PDAM Surya Sembada Surabaya.
"Tentunya kami berharap dengan adanya kepedulian ini, dengan adanya teknologi ini, pencemaran air baku kita juga semakin berkurang, dan itu akan bermanfaat bagi warga Kota Surabaya," ujar dia.
Sedangkan yang paling penting lagi, lanjut Wisnu, kerja sama ini diharapkan ada transfer teknologi yang akan menjadi salah satu bidang usaha baru bagi PDAM Surya Sembada Surabaya. Sebab, selama ini PDAM Surya Sembada hanya bergerak dalam pengolahan air bersih, tentu ke depan akan dikembangkan ke salah satu bidang usaha baru.
"Jadi, untuk meningkatkan pendapatan perusahaan, tentu kami harus melakukan diversifikasi usaha. Nah, salah satunya ke depan akan melakukan pengolahan limbah lemak minyak ini," kata dia.
Wisnu juga menambahkan, selama ini beberapa restoran dan hotel sudah bisa menangkap limbah lemak minyaknya, namun limbah itu dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sama seperti sampah-sampah lainnya. Padahal, sebenarnya itu tidak boleh karena itu masuk dalam perlakuan yang harus dikelola secara khusus.
Nantinya, kata dia, dengan adanya kerjasama dengan perusahaan Dubai ini, mereka inilah yang akan mengambil limbah lemak minyak itu dan akan diolah menjadi minyak dan itu bisa dipakai untuk bahan bakar alternatif.
"Di Indonesia, pengolahan semacam ini belum ada. Jadi, mudah-mudahan ini menjadi yang pertama dan bisa menjadi percontohan dan bisa juga diterapkan di kota-kota lainnya di Indonesia ini," ujar Wisnu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023