Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta Tim Penggerak PKK dapat bersinergi menyukseskan program pemerintah untuk mewujudkan Kabupaten Kediri "zero stunting".

"Tantangan saat ini bagaimana mewujudkan nol persen perkembangan anak yang stunting," kata Bupati Kediri dalam peringatan Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (HKG PKK) Ke-51 yang digelar Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri di Pendopo Panjalu Jayati, Kabupaten Kediri, Rabu.

Ditambahkan Bupati, sebagai mitra kerja pemerintah Tim Penggerak PKK dapat membantu mendorong terwujudnya Kabupaten Kediri zero stunting melalui kegiatan yang bersinergi dengan program pokok PKK.

Tim Penggerak PKK diharap bisa mensosialisasikan hingga kader di tingkat desa supaya anak-anak di Kabupaten Kediri berkecukupan gizi salah satunya dengan kegiatan gemar makan ikan.

"Hari ini melalui peringatan HKG PKK Ke-51, kita bersama-sama bersatu padu menjadikan Kabupaten Kediri yang maju dan sejahtera," kata dia.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri Eriani Annisa Hanindhito dalam sambutannya menyampaikan, Tim Penggerak PKK sebagai mitra kerja pemerintah haruslah mampu menjadi pelopor dan pembaharu yang inspiratif.

Pola pendekatan pemberdayaan keluarga yang bertumpu pada penggerakan peran serta masyarakat harus menjadi ciri khas Tim Penggerak PKK dalam berbagai aspek pembangunan.

"Penggerakan peranserta atau partisipasi masyarakat dalam pembangunan itu adalah prinsip dasar dari gotong royong yang merupakan warisan budaya bangsa," kata dia.

Berbagai kegiatan pembangunan, lanjut Mbak Cicha, sapaan akrabnya apapun bentuknya, seperti dalam percepatan penurunan stunting bila disertai dengan dukungan peran serta dan gotong royong masyarakat, maka hasil dan dampaknya akan mempunyai nilai tambah yang luar biasa.

Pihaknya juga merasa berkewajiban dan secara konsisten terus mengiringi serta mendukung garis kebijakan program pemerintah.

"Menghadapi dinamika pembangunan saya sungguh sangat berharap kita sebagai Keluarga Besar Gerakan PKK, tetap berpegang pada prinsip dan semangat pengabdian," kata dia.

Sementara itu, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Kediri juga telah melakukan audit kasus stunting.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Status Gizi Indonesia (SSGI) target capaian prevelensi stunting di Jawa Timur, dari tahun 2019–2021 mengalami penurunan. Tercatat dari 26,86 persen pada tahun 2019 mencapai 25,64 persen pada tahun 2020, kemudian mencapai 23,5 persen di tahun 2021. Jawa Timur menargetkan prevelensi stunting di tahun 2024 turun sebesar 13,5 persen.

DP2KBP3A Kabupaten Kediri juga telah melakukan audit kasus stunting dan masih tercatat dengan prevelensi stunting hingga akhir Desember 2022 sebesar 18,0 persen. Diharapkan dari prevalensi itu bisa menyentuh 1 digit untuk penurunan stunting di tahun 2024.(*)
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023