Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mendesak aparat kepolisian mengusut insiden pelemparan kendaraan yang ditumpangi rombongan peziarah di jalan raya Ponorogo-Trenggalek, Desa Tugu, Kabupaten Trenggalek, Minggu (5/3).
Pimpinan Cabang GP Ansor Cabang Kabupaten Tulungagung Mukhamad Sukur pada Senin (6/3), mendatangi Mapolres Trenggalek untuk melaporkan kasus pelemparan yang dilakukan sekelompok remaja tidak bertanggung jawab dan meminta pelakunya ditangkap serta diprotes hukum.
Dalam pernyataan sikapnya, Selasa, Sukur menegaskan pihaknya mengutuk keras aksi pelemparan yang dilakukan sekelompok oknum remaja tersebut ke arah rombongan peziarah dari arah Ponorogo tersebut.
"Kami mengutuk keras aksi dan perbuatan yang tidak bertanggung jawab itu. Kami meminta Polres Trenggalek untuk menangkap semua pelaku dan menindak tegas sesuai undang-undang dan hukum yang berlaku," kata Sukur dengan nada mengecam.
Ia juga menyebut bahwa insiden pelemparan itu dinilai telah mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan antarmasyarakat, serta hak-hak manusia dalam menjalankan aktivitas sosial keagamaan.
Untuk itu, pihaknya meminta kasus itu diusut tuntas agar kejadian serupa tidak terulang pada kemudian hari.
"Kami lakukan pengawalan kasus hingga persidangan yang akan dilakukan lembaga bantuan hukum Ansor Tulungagung bekerja sama dengan Trenggalek," katanya.
Kendati begitu, Sukur mengimbau agar warga Ansor maupun lainnya tidak terpancing, apalagi melakukan aksi balas.
Ia atas nama lembaga GP Ansor menyerahkan sepenuhnya kasus itu pada pihak kepolisian dan memastikan tidak ada pergerakan aksi balas dendam.
Selain itu, pihaknya meminta agar dampak dari aksi itu ditanggung oleh para pelaku. Pasalnya akibat kejadian itu, dua mobil mengalami kerusakan, selain ada sebanyak 14 orang mengalami luka ringan dan dua orang lainnya luka berat.
"Kami juga instruksikan kepada seluruh Ansor Banser Tulungagung untuk tidak melakukan gerakan secara sepihak tanpa komando dari pimpinan. Selain itu, pelaku harus membiayai pengobatan para korban serta mengganti kerugian materiil yang disebabkan oleh perbuatan tercela pelaku,” ujarnya.
Insiden pelemparan dua rombongan kendaraan peziarah asal Tulungagung dilempar batu saat melintas di jalan nasional Trenggalek – Ponorogo, tepatnya di wilayah Desa Jambu, Kecamatan Tugu, Minggu (5/3) dini hari pukul 02.10 WIB.
Rombongan itu dalam perjalanan pulang usai melakukan ziarah di wilayah Kabupaten Ponorogo. Ada empat mobil rombongan peziarah, namun dua mobil di antaranya lolos.
Akibat kejadian itu, sebuah mobil menabrak tiang listrik dan tugu hingga masuk sungai dan mobil lainnya mengalami kerusakan pada kaca belakang.
Sebanyak 14 orang dilarikan ke rumah sakit daerah setempat dan menjalani rawat jalan. Sementara dua luka berat harus menjalani operasi dan kini dirujuk ke rumah sakit dr. Iskak Tulungagung.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Pimpinan Cabang GP Ansor Cabang Kabupaten Tulungagung Mukhamad Sukur pada Senin (6/3), mendatangi Mapolres Trenggalek untuk melaporkan kasus pelemparan yang dilakukan sekelompok remaja tidak bertanggung jawab dan meminta pelakunya ditangkap serta diprotes hukum.
Dalam pernyataan sikapnya, Selasa, Sukur menegaskan pihaknya mengutuk keras aksi pelemparan yang dilakukan sekelompok oknum remaja tersebut ke arah rombongan peziarah dari arah Ponorogo tersebut.
"Kami mengutuk keras aksi dan perbuatan yang tidak bertanggung jawab itu. Kami meminta Polres Trenggalek untuk menangkap semua pelaku dan menindak tegas sesuai undang-undang dan hukum yang berlaku," kata Sukur dengan nada mengecam.
Ia juga menyebut bahwa insiden pelemparan itu dinilai telah mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan antarmasyarakat, serta hak-hak manusia dalam menjalankan aktivitas sosial keagamaan.
Untuk itu, pihaknya meminta kasus itu diusut tuntas agar kejadian serupa tidak terulang pada kemudian hari.
"Kami lakukan pengawalan kasus hingga persidangan yang akan dilakukan lembaga bantuan hukum Ansor Tulungagung bekerja sama dengan Trenggalek," katanya.
Kendati begitu, Sukur mengimbau agar warga Ansor maupun lainnya tidak terpancing, apalagi melakukan aksi balas.
Ia atas nama lembaga GP Ansor menyerahkan sepenuhnya kasus itu pada pihak kepolisian dan memastikan tidak ada pergerakan aksi balas dendam.
Selain itu, pihaknya meminta agar dampak dari aksi itu ditanggung oleh para pelaku. Pasalnya akibat kejadian itu, dua mobil mengalami kerusakan, selain ada sebanyak 14 orang mengalami luka ringan dan dua orang lainnya luka berat.
"Kami juga instruksikan kepada seluruh Ansor Banser Tulungagung untuk tidak melakukan gerakan secara sepihak tanpa komando dari pimpinan. Selain itu, pelaku harus membiayai pengobatan para korban serta mengganti kerugian materiil yang disebabkan oleh perbuatan tercela pelaku,” ujarnya.
Insiden pelemparan dua rombongan kendaraan peziarah asal Tulungagung dilempar batu saat melintas di jalan nasional Trenggalek – Ponorogo, tepatnya di wilayah Desa Jambu, Kecamatan Tugu, Minggu (5/3) dini hari pukul 02.10 WIB.
Rombongan itu dalam perjalanan pulang usai melakukan ziarah di wilayah Kabupaten Ponorogo. Ada empat mobil rombongan peziarah, namun dua mobil di antaranya lolos.
Akibat kejadian itu, sebuah mobil menabrak tiang listrik dan tugu hingga masuk sungai dan mobil lainnya mengalami kerusakan pada kaca belakang.
Sebanyak 14 orang dilarikan ke rumah sakit daerah setempat dan menjalani rawat jalan. Sementara dua luka berat harus menjalani operasi dan kini dirujuk ke rumah sakit dr. Iskak Tulungagung.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023