Pemerintah Kota Kediri, mengungkapkan capaian investasi di kota ini pada 2022 mampu melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yakni Rp2,355 triliun.
"Jumlah ini berada di atas target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yakni Rp722 miliar dengan persentase capaian sebesar 326,45 persen," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kediri Edi Darmasto, Selasa.
Ia menjelaskan, sektor yang menempati urutan pertama penunjang capaian investasi di Kota Kediri pada 2022 masih didominasi oleh perdagangan sebesar Rp929,290 miliar, selanjutnya konstruksi sebesar Rp344,639 miliar dan sektor perindustrian sebesar Rp302,134 miliar.
"Capaian investasi tersebut berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 41.211 orang. Untuk penyerapan tenaga kerja yang paling besar ada di sektor perdagangan yakni sebanyak 14.599 tenaga kerja, sektor perindustrian sebanyak 8.073 tenaga kerja dan sektor lain-lain sebanyak 7.310 tenaga kerja," kata dia.
Edi menambahkan, keberhasilan capaian investasi ini tidak lepas dari komitmen Wali Kota Kediri serta seluruh jajarannya dalam mewujudkan iklim investasi di Kota Kediri yang kondusif. Hal ini juga ditunjang dengan layanan yang berbasis digital sehingga memudahkan investor dan masyarakat untuk mengakses layanan perijinan kapanpun dan dimanapun dengan cepat dan mudah.
"Kami punya banyak inovasi layanan seperti Asistensi Pengisian LKPM Online Dibantu Sampai Lancar (Apelin Pacar), Respon Cepat Layanan Pembinaan Usaha Mendatangi Tempat Kegiatan Usaha (Rela Datang), Poliklinik Informasi Investasi dan Layanan Penyelesaian Problematikanya (Polin In Lop), Integrated System untuk User dan Instansi dengan Persyaratan Diambil dan Izin Diantar (Istri Pintar) dan beberapa inovasi lain yang memudahkan pelayanan," kata Edi.
Selain itu, adanya proyek pembangunan bandara internasional dan jalan tol turut serta membuat pemkot berupaya meningkatkan minat investor agar menanamkan modal terutama di sektor perhotelan.
"Di Kota Kediri belum ada hotel bintang lima, jadi kami berupaya maksimal agar ada investor yang mau membangun hotel bintang lima di sini. Jadi nanti kalau bandaranya sudah beroperasi, hal ini sangat relevan sekali," kata dia.
Edi menambahkan,investasi merupakan jangkar pertumbuhan ekonomi. Untuk itu dirinya berharap investasi di Kota Kediri bisa semakin meningkat yang akhirnya bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat serta membuka lapangan kerja baru.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Jumlah ini berada di atas target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yakni Rp722 miliar dengan persentase capaian sebesar 326,45 persen," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kediri Edi Darmasto, Selasa.
Ia menjelaskan, sektor yang menempati urutan pertama penunjang capaian investasi di Kota Kediri pada 2022 masih didominasi oleh perdagangan sebesar Rp929,290 miliar, selanjutnya konstruksi sebesar Rp344,639 miliar dan sektor perindustrian sebesar Rp302,134 miliar.
"Capaian investasi tersebut berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 41.211 orang. Untuk penyerapan tenaga kerja yang paling besar ada di sektor perdagangan yakni sebanyak 14.599 tenaga kerja, sektor perindustrian sebanyak 8.073 tenaga kerja dan sektor lain-lain sebanyak 7.310 tenaga kerja," kata dia.
Edi menambahkan, keberhasilan capaian investasi ini tidak lepas dari komitmen Wali Kota Kediri serta seluruh jajarannya dalam mewujudkan iklim investasi di Kota Kediri yang kondusif. Hal ini juga ditunjang dengan layanan yang berbasis digital sehingga memudahkan investor dan masyarakat untuk mengakses layanan perijinan kapanpun dan dimanapun dengan cepat dan mudah.
"Kami punya banyak inovasi layanan seperti Asistensi Pengisian LKPM Online Dibantu Sampai Lancar (Apelin Pacar), Respon Cepat Layanan Pembinaan Usaha Mendatangi Tempat Kegiatan Usaha (Rela Datang), Poliklinik Informasi Investasi dan Layanan Penyelesaian Problematikanya (Polin In Lop), Integrated System untuk User dan Instansi dengan Persyaratan Diambil dan Izin Diantar (Istri Pintar) dan beberapa inovasi lain yang memudahkan pelayanan," kata Edi.
Selain itu, adanya proyek pembangunan bandara internasional dan jalan tol turut serta membuat pemkot berupaya meningkatkan minat investor agar menanamkan modal terutama di sektor perhotelan.
"Di Kota Kediri belum ada hotel bintang lima, jadi kami berupaya maksimal agar ada investor yang mau membangun hotel bintang lima di sini. Jadi nanti kalau bandaranya sudah beroperasi, hal ini sangat relevan sekali," kata dia.
Edi menambahkan,investasi merupakan jangkar pertumbuhan ekonomi. Untuk itu dirinya berharap investasi di Kota Kediri bisa semakin meningkat yang akhirnya bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat serta membuka lapangan kerja baru.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023