Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, membantu pemulangan 15 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal wilayah itu yang meninggal dunia di tempat kerjanya di luar negeri.
"Jumlah PMI sebanyak 15 orang yang meninggal dunia ini merupakan data sejak Januari hingga 24 Februari, hari ini," kata Kepala Bidang Tenaga Kerja pada Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP-Naker) Pemkab Sampang Djaenudin dalam keterangan pers di Sampang, Jawa Timur, Jumat.
Para pekerja migran yang meninggal dunia ini umumnya bekerja di sektor informal seperti kuli bangunan dan asisten rumah tangga.
"Penyebabnya bermacam-macam. Ada yang mengalami kecelakaan kerja, ada juga yang meninggal dunia karena sakit," katanya.
Menurut Djaenudin, di antara ke 15 PMI yang meninggal dunia itu, sebagian berangkat ke luar negeri melalui jalur ilegal.
Mayoritas berasal dari wilayah utara Sampang, seperti Kecamatan Ketapang, Sokobanah, dan Kecamatan Banyuates.
"Meski sebagian di antara mereka yang meninggal dunia ini ilegal, akan tetapi pemulangannya tetap kita bantu," kata Djaenudin menjelaskan.
Sementara itu, pada 2022 jumlah PMI yang meninggal dunia di Kabupaten Sampang tercatat sebanyak 30 orang.
Pada 2021, PMI yang tercatat meninggal dunia dan dibantu Pemkab Sampang sebanyak 35 orang dan pada 2020 sebanyak 93 orang.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Jumlah PMI sebanyak 15 orang yang meninggal dunia ini merupakan data sejak Januari hingga 24 Februari, hari ini," kata Kepala Bidang Tenaga Kerja pada Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP-Naker) Pemkab Sampang Djaenudin dalam keterangan pers di Sampang, Jawa Timur, Jumat.
Para pekerja migran yang meninggal dunia ini umumnya bekerja di sektor informal seperti kuli bangunan dan asisten rumah tangga.
"Penyebabnya bermacam-macam. Ada yang mengalami kecelakaan kerja, ada juga yang meninggal dunia karena sakit," katanya.
Menurut Djaenudin, di antara ke 15 PMI yang meninggal dunia itu, sebagian berangkat ke luar negeri melalui jalur ilegal.
Mayoritas berasal dari wilayah utara Sampang, seperti Kecamatan Ketapang, Sokobanah, dan Kecamatan Banyuates.
"Meski sebagian di antara mereka yang meninggal dunia ini ilegal, akan tetapi pemulangannya tetap kita bantu," kata Djaenudin menjelaskan.
Sementara itu, pada 2022 jumlah PMI yang meninggal dunia di Kabupaten Sampang tercatat sebanyak 30 orang.
Pada 2021, PMI yang tercatat meninggal dunia dan dibantu Pemkab Sampang sebanyak 35 orang dan pada 2020 sebanyak 93 orang.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023