Badan SAR Nasional (Basarnas) Jawa Timur meningkatkan kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi yang masih terjadi sejak beberapa pekan terakhir.
Hal ini ditegaskan Kepala Kantor SAR (Search and Rescue) Surabaya Muhamad Hariyadi saat berkunjung ke Kantor Basarnas Pos SAR Trenggalek, Jumat.
"Kesiapsiagaan terus kami lakukan untuk setiap tindakan penyelamatan (rescue) yang diperlukan, terutama dalam situasi cuaca buruk yang mungkin masih akan terjadi dalam beberapa pekan ke depan," kata Hariyadi.
Menurut dia, cuaca ekstrem bisa memicu risiko bencana banjir, longsor serta angin. Ia juga menyinggung potensi badai yang di kawasan pesisir.
"Artinya kami tetap menyiagakan personil untuk konsen terhadap perubahan iklim atau cuaca. Karena itu sifatnya operasi kita tidak tahu kapan dimana dan terhadap siapa, tetap kita konsentrasi dan koordinasi dengan BMKG," katanya.
Untuk mengoptimalkan kerja pertolongan dan penyelamatan, pihaknya juga akan terus melibatkan seluruh potensi SAR yang ada.
Oleh karenanya, ia menegaskan komitmen terus melakukan pelatihan-pelatihan terhadap kelompok relawan bencana hingga komunitas-komunitas tertentu.
Potensi SAR dinilai sangat membantu petugas dalam melakukan upaya penanggulangan bencana di suatu wilayah.
"Kalau soal pelaksanaan rutin latihan siaga dan operasi itu pasti. Untuk pengembangan, kami melaksanakan pelatihan, membentuk semacam komunitas SAR atau kelompok komunitas hobi," katanya.
Sepanjang kurun 2022 Hariyadi menyebut Kantor SAR Surabaya melakukan operasi pencarian dan penyelamatan sebanyak 175 operasi.
Jumlah operasi itu termasuk yang disebabkan oleh dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, tanah longsor maupun operasi-operasi kemanusiaan lainnya.
"Sepanjang tahun 2022 berdasarkan laporan yang kami terima, SAR Surabaya melakukan operasi sebanyak 175 operasi SAR di Jawa Timur, dengan dominasi kondisi membahayakan manusia," katanya.
Untuk Basarnas Pos SAR Trenggalek yang membawahi 13 kabupaten kota, katanya, telah melaksanakan 38 operasi SAR. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Hal ini ditegaskan Kepala Kantor SAR (Search and Rescue) Surabaya Muhamad Hariyadi saat berkunjung ke Kantor Basarnas Pos SAR Trenggalek, Jumat.
"Kesiapsiagaan terus kami lakukan untuk setiap tindakan penyelamatan (rescue) yang diperlukan, terutama dalam situasi cuaca buruk yang mungkin masih akan terjadi dalam beberapa pekan ke depan," kata Hariyadi.
Menurut dia, cuaca ekstrem bisa memicu risiko bencana banjir, longsor serta angin. Ia juga menyinggung potensi badai yang di kawasan pesisir.
"Artinya kami tetap menyiagakan personil untuk konsen terhadap perubahan iklim atau cuaca. Karena itu sifatnya operasi kita tidak tahu kapan dimana dan terhadap siapa, tetap kita konsentrasi dan koordinasi dengan BMKG," katanya.
Untuk mengoptimalkan kerja pertolongan dan penyelamatan, pihaknya juga akan terus melibatkan seluruh potensi SAR yang ada.
Oleh karenanya, ia menegaskan komitmen terus melakukan pelatihan-pelatihan terhadap kelompok relawan bencana hingga komunitas-komunitas tertentu.
Potensi SAR dinilai sangat membantu petugas dalam melakukan upaya penanggulangan bencana di suatu wilayah.
"Kalau soal pelaksanaan rutin latihan siaga dan operasi itu pasti. Untuk pengembangan, kami melaksanakan pelatihan, membentuk semacam komunitas SAR atau kelompok komunitas hobi," katanya.
Sepanjang kurun 2022 Hariyadi menyebut Kantor SAR Surabaya melakukan operasi pencarian dan penyelamatan sebanyak 175 operasi.
Jumlah operasi itu termasuk yang disebabkan oleh dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, tanah longsor maupun operasi-operasi kemanusiaan lainnya.
"Sepanjang tahun 2022 berdasarkan laporan yang kami terima, SAR Surabaya melakukan operasi sebanyak 175 operasi SAR di Jawa Timur, dengan dominasi kondisi membahayakan manusia," katanya.
Untuk Basarnas Pos SAR Trenggalek yang membawahi 13 kabupaten kota, katanya, telah melaksanakan 38 operasi SAR. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023