Direktorat Kepolisian Air dan Udara Kepolisian Daerah (Ditpolairud Polda) Jawa Timur AKBP Puji Hendro didampingi Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Gresik AKBP Adhitya Panji Anom melakukan monitoring, sekaligus menyerahkan bantuan paket sembako kepada warga terdampak banjir.

"Kami melakukan pemantauan di beberapa desa di wilayah Gresik, seperti Kecamatan Driyorejo, Kecamatan Menganti, Kecamatan Cerme yang tergenang banjir," kata Puji Hendro melalui keterangannya, Kamis.

Sementara, Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengatakan kondisi banjir yang sempat menggenangi sejumlah wilayah kecamatan setempat sudah berangsur surut.

Namun, kondisi permukiman penduduk masih dipenuhi lumpur yang terbawa saat banjir melanda, Selasa (21/2/2023).

"Kejadian tersebut (banjir) tidak menimbulkan korban jiwa, namun beberapa jalan desa, jalan raya, areal persawahan, tambak, dan rumah warga tergenang banjir," ujarnya.

Dia mengimbau masyarakat tetap waspada dan memantau perkembangan kondisi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi dalam beberapa waktu ini.

"Masyarakat agar waspada dengan cuaca baik hujan maupun angin kencang yang saat ini cukup ekstrem," kata dia.

Sekadar diketahui, terdapat lima lokasi desa yang terdampak banjir di Kecamatan Driyorejo dengan ketinggian 10 senti meter, yakni Banjaran, Sumput, Driyorejo, dan Bambe. Namun, untuk Desa Krikilan dikabarkan sudah surut.

Kemudian, di Kecamatan Menganti ada empat lokasi desa yang tergenang banjir dengan ketinggian antara 30-50 senti meter, yakni Boboh, Bringkang,  Pranti, dan Gading Watu.

Selanjutnya, terdapat empat desa di Kecamayan Cerme yang tergenang banjir dengan ketinggian antara 50-85 senti meter, yakni Morowudi, Iker-Iker Geger, Pandu, dan Jono.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023