Bidang Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur menerjunkan dua tim untuk menangani kasus ledakan yang terjadi di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
"Tim pertama, bertanggung jawab menemukan bahan peledak di sana. Tim kedua, adalah tim DNA yang membantu identifikasi korban yang dilakukan Tim DVI Biddokkes Polda Jatim," kata Kabid Labfor Polda Jatim Kombes Pol. Sodiq Pratomo di Surabaya, Selasa.
Sodiq mengatakan tim telah berangkat dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Senin (21/2). Dari olah TKP tim menemukan beberapa barang bukti di antaranya tiga panci, wajan, pecahan-pecahan logam dan sebuah puntung rokok.
"Pertama, di TKP juga ditemukan bahan yang masih asli, hanya berbentuk belerang. Jadi mungkin ada proses pembuatan di sana. Belum kami temukan bahan yang lain," katanya.
Sementara tim DNA membantu tim DVI Biddokkes Polda Jatim yang didukung oleh RS Bhayangkara Kediri dan RSUD Srengat melakukan identifikasi kepada korban.
"Kami membawa 20 potongan tubuh manusia. Ada tulang, ada daging, ada rambut, dan yang lain. Ditambah dua darah dari keluarga korban yang untuk menentukan siapa korban satunya. Karena di antaranya empat meninggal dunia di TKP, tiga sudah bisa diidentifikasi, tinggal satu yang belum diidentifikasi," katanya.
Sodiq mengatakan untuk proses lebih lanjut berkaitan dengan DNA pihaknya membutuhkan waktu lebih karena jumlah barang buktinya yang lumayan banyak dan juga banyak tulangnya.
Hingga kini, terdapat 23 orang yang dilaporkan mengalami luka-luka akibat kejadian ledakan yang terjadi di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar pada Minggu (19/2) malam tersebut. Satu orang masih dirawat di rumah sakit. Selain itu, empat orang meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Tim pertama, bertanggung jawab menemukan bahan peledak di sana. Tim kedua, adalah tim DNA yang membantu identifikasi korban yang dilakukan Tim DVI Biddokkes Polda Jatim," kata Kabid Labfor Polda Jatim Kombes Pol. Sodiq Pratomo di Surabaya, Selasa.
Sodiq mengatakan tim telah berangkat dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Senin (21/2). Dari olah TKP tim menemukan beberapa barang bukti di antaranya tiga panci, wajan, pecahan-pecahan logam dan sebuah puntung rokok.
"Pertama, di TKP juga ditemukan bahan yang masih asli, hanya berbentuk belerang. Jadi mungkin ada proses pembuatan di sana. Belum kami temukan bahan yang lain," katanya.
Sementara tim DNA membantu tim DVI Biddokkes Polda Jatim yang didukung oleh RS Bhayangkara Kediri dan RSUD Srengat melakukan identifikasi kepada korban.
"Kami membawa 20 potongan tubuh manusia. Ada tulang, ada daging, ada rambut, dan yang lain. Ditambah dua darah dari keluarga korban yang untuk menentukan siapa korban satunya. Karena di antaranya empat meninggal dunia di TKP, tiga sudah bisa diidentifikasi, tinggal satu yang belum diidentifikasi," katanya.
Sodiq mengatakan untuk proses lebih lanjut berkaitan dengan DNA pihaknya membutuhkan waktu lebih karena jumlah barang buktinya yang lumayan banyak dan juga banyak tulangnya.
Hingga kini, terdapat 23 orang yang dilaporkan mengalami luka-luka akibat kejadian ledakan yang terjadi di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar pada Minggu (19/2) malam tersebut. Satu orang masih dirawat di rumah sakit. Selain itu, empat orang meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023