Istri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Rini Indriyani, secara resmi dilantik menjadi Ketua Umum Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Surabaya periode 2023—2028.
Pelantikan Ketua Umum GOW itu oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Graha Sawungaling, kompleks Gedung Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin.
"Ke depan, GOW ini akan menjadi motor penggerak organisasi wanita di Kota Surabaya," kata Eri Cahyadi saat memberikan sambutan pada pelantikan pengurus GOW Surabaya.
Bagi Eri, organisasi apa pun yang ada di Kota Surabaya, terutama organisasi wanita yang baru saja memilih ketua umumnya, dia berharap bisa membantu mengubah Kota Surabaya.
"Seperti dalam himnenya tadi sudah jelas, bergerak untuk Pancasila demi mewujudkan kesejahteraan umum. Itu sama dengan tujuan pemerintah, yaitu menurunkan angka kemiskinan. Makanya, saya minta segera ada kegiatan yang langsung menyasar kepada masyarakat," kata Wali Kota Eri.
Menurut dia, salah satunya yang harus disinergikan dengan pemerintah adalah penurunan angka kemiskinan dan angka stunting di Kota Surabaya. Tentunya dengan pendampingan-pendampingan dari ibu-ibu Dharmawanita dan organisasi wanita lainnya.
"Jadi, nanti ibu-ibu Dharmawanita itu sebelah mana pendampingannya, Ibu PKK sebelah mana, kampus sebelah mana, dan organisasi wanita lainnya sebelah mana," kata dia.
Eri meyakini pemerintah ini berkolaborasi dengan gerakan organisasi wanita ini maka angka kemiskinan yang mencapai 5,3 persen dan sekarang 4,8 persen.
"Saya yakin nanti bisa mencapai 2 persen karena tujuannya sama, dan itulah tujuan kita bersama," kata dia.
Dengan cara itu, lanjut dia, yang bergerak untuk mengubah Surabaya ini tidak hanya pemerintah kotanya saja, tetapi juga semua organisasi bisa bergerak menunjukkan kontribusinya untuk membangun Kota Surabaya.
"Jadi, tidak bergantung pada wali kotanya tok. Makanya, saya berharap siapa pun wali kotanya ke depan, semua sistem ini terberjalan, semua stakeholder yang ada dan semua elemen masyarakat bahu-membahu untuk membangun Surabaya," ujar dia.
Sementara itu, Ketua UMUM GOW Kota Surabaya Rini Indriyani menjelaskan bahwa GOW itu adalah gabungan organisasi wanita yang secara otomatis akan bergerak untuk berkontribusi kepada pemerintah.
Saat ini ada 41 organisasi yang terdaftar ke dalam GOW ini. Namun, Rini optimistis banyak organisasi wanita yang belum bergabung sehingga pihaknya berkomitmen untuk menggandeng mereka.
"Jadi, kami berkomitmen untuk menjadi motor penggerak organisasi wanita di Kota Surabaya. Mohon doanya mudah-mudahan ini bisa menjadi awal yang baik untuk perempuan-perempuan, khususnya di Kota Surabaya," kata dia.
Menurut Rini, ke depan banyak hal yang bisa disinergikan antara GOW dan Pemkot Surabaya, mulai dari stunting, pemberdayaan perempuan, hingga sinergi lainnya. Bahkan, dalam hal stunting, peran seorang wanita itu sangat besar, terutama dalam pendampingannya.
"Nah, dalam waktu dekat karena ini menjelang Lebaran, insyaallah, kami akan menggelar bazar secara bersama-sama dengan harga murah. Kami juga akan melakukan pemberdayaan perempuan. Itulah yang akan kami lakukan dalam waktu dekat ini," ujar Rini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Pelantikan Ketua Umum GOW itu oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Graha Sawungaling, kompleks Gedung Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin.
"Ke depan, GOW ini akan menjadi motor penggerak organisasi wanita di Kota Surabaya," kata Eri Cahyadi saat memberikan sambutan pada pelantikan pengurus GOW Surabaya.
Bagi Eri, organisasi apa pun yang ada di Kota Surabaya, terutama organisasi wanita yang baru saja memilih ketua umumnya, dia berharap bisa membantu mengubah Kota Surabaya.
"Seperti dalam himnenya tadi sudah jelas, bergerak untuk Pancasila demi mewujudkan kesejahteraan umum. Itu sama dengan tujuan pemerintah, yaitu menurunkan angka kemiskinan. Makanya, saya minta segera ada kegiatan yang langsung menyasar kepada masyarakat," kata Wali Kota Eri.
Menurut dia, salah satunya yang harus disinergikan dengan pemerintah adalah penurunan angka kemiskinan dan angka stunting di Kota Surabaya. Tentunya dengan pendampingan-pendampingan dari ibu-ibu Dharmawanita dan organisasi wanita lainnya.
"Jadi, nanti ibu-ibu Dharmawanita itu sebelah mana pendampingannya, Ibu PKK sebelah mana, kampus sebelah mana, dan organisasi wanita lainnya sebelah mana," kata dia.
Eri meyakini pemerintah ini berkolaborasi dengan gerakan organisasi wanita ini maka angka kemiskinan yang mencapai 5,3 persen dan sekarang 4,8 persen.
"Saya yakin nanti bisa mencapai 2 persen karena tujuannya sama, dan itulah tujuan kita bersama," kata dia.
Dengan cara itu, lanjut dia, yang bergerak untuk mengubah Surabaya ini tidak hanya pemerintah kotanya saja, tetapi juga semua organisasi bisa bergerak menunjukkan kontribusinya untuk membangun Kota Surabaya.
"Jadi, tidak bergantung pada wali kotanya tok. Makanya, saya berharap siapa pun wali kotanya ke depan, semua sistem ini terberjalan, semua stakeholder yang ada dan semua elemen masyarakat bahu-membahu untuk membangun Surabaya," ujar dia.
Sementara itu, Ketua UMUM GOW Kota Surabaya Rini Indriyani menjelaskan bahwa GOW itu adalah gabungan organisasi wanita yang secara otomatis akan bergerak untuk berkontribusi kepada pemerintah.
Saat ini ada 41 organisasi yang terdaftar ke dalam GOW ini. Namun, Rini optimistis banyak organisasi wanita yang belum bergabung sehingga pihaknya berkomitmen untuk menggandeng mereka.
"Jadi, kami berkomitmen untuk menjadi motor penggerak organisasi wanita di Kota Surabaya. Mohon doanya mudah-mudahan ini bisa menjadi awal yang baik untuk perempuan-perempuan, khususnya di Kota Surabaya," kata dia.
Menurut Rini, ke depan banyak hal yang bisa disinergikan antara GOW dan Pemkot Surabaya, mulai dari stunting, pemberdayaan perempuan, hingga sinergi lainnya. Bahkan, dalam hal stunting, peran seorang wanita itu sangat besar, terutama dalam pendampingannya.
"Nah, dalam waktu dekat karena ini menjelang Lebaran, insyaallah, kami akan menggelar bazar secara bersama-sama dengan harga murah. Kami juga akan melakukan pemberdayaan perempuan. Itulah yang akan kami lakukan dalam waktu dekat ini," ujar Rini.
Editor : Abdullah Rifai
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023