Sejumlah siswa SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo memamerkan karya inovatif berbasis Internet of Things (IoT) untuk melindungi petani supaya tidak gagal panen bernama Plant Protection Plateral Agricultural Sector pada Projects Management Office (PMO) ke-5 yang diikuti 16 SMA dan SLB Sekolah Penggerak, di Auditorium Smamda, Sidoarjo, Kamis.

Muamar Bahalwan, salah satu siswa Smamda yang membuat Plant Protector menjelaskan, teknologi yang dibuatnya bisa memudahkan petani memonitor tanamannya melalui aplikasi. Sehingga, diharapkan bisa mengurangi resiko gagal panen.

"Melalui aplikasi ini, petani bisa melihat kelembaban tanah, intensitas cahaya, suhu udara hingga PH tanah," ucapnya.

Ia mengatakan, jika nanti kelembaban tanahnya sudah menurun, maka alat ini akan memencet tombol mengisi air secara otomatis.

"Begitu juga dengan curah hujan yang tinggi atau panas yang ekstrim, tirainya akan ditutup dengan plastik UV. Dan Insya Allah (tanamannya) sudah aman," ujarnya.

Ia mengatakan, timnya membuat alat tersebut karena mendapat inspirasi dari salah anggota tim yang bercerita kerap mendengar petani di sekitar tempat tinggalnya mengalami gagal panen.

"Dari Informasi itu, lalu ditindaklanjuti dengan riset kecil dan bertanya langsung ke sejumlah petani di Sidoarjo terkait keluhan gagal panen," ucapnya.

Ia mengatakan, karya yang dipamerkan tersebut berhasil menyabet juara 1 tingkat internasional, dalam Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) yang diadakan IYSA pada akhir tahun 2022 lalu dengan jumlah 300 peserta

"Kami berhasil mendapat juara satu dengan Gold Medal dalam I2ASPO yang digelar di salah satu universitas di Surabaya akhir tahun lalu," ucapnya.

Kepala Smamda Sidoarjo, M Zainul Arifin mengapresiasi, teknologi yang diciptakan sejumlah siswa Smamda yang aktif dalam kegiatan ekstra robotika tersebut.

"Saat ini kan banyak petani gagal panen, maka kepekaan anak-anak ini juga diolah bagaimana agar teknologi bisa dimanfaatkan untuk masyarakat. Lalu keluarlah ide ini," tutur Zainul.

Ia mengatakan, untuk produk Smamda sendiri yang masih diunggulkan adalah teknologi dan robotik. Sistem informasi di Smamda yang bergerak seperti sebuah universitas ini dijadikan satu melalui aplikasi android.

"Project Smamda mengangkat tema rekayasa teknologi untuk membangun NKRI, dengan menginterpretasikan profil pelajar Pancasila yaitu kreatif, bernalar kritis dan gotong royong," ucapnya.

Sebagai tuan rumah Projects Management Office (PMO) ini adalah kegiatan sekolah penggerak gelar karya. Ada 16 sekolah penggerak angkatan utama yang hadir dan memamerkan hasil karya anak didiknya.

"Tentunya ini menjadi ajang promosi bagi kita semua. Di Sidoarjo ini sekolah penggerak benar-benar menggerakkan pendidikan khususnya di Sidoarjo dan secara umum untuk Indonesia secara luas," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023