Satai Lalat, yang dalam Bahasa Madura biasa disebut Sate Lala' tidak dibuat dari lalat, melainkan daging jenis kambing, atau ayam yang dipotong kecil-kecil sehingga kelihatan seperti lalat.
Cara memasak jenis satai ini sama dengan satai pada umumnya dibakar dengan menggunakan arang.
Jenis satai ini, banyak dijual di Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, yakni di kawasan Pusat Kuliner "Sae Salera" di Jalan Niaga, sekitar 200 meter ke arah selatan Monumen Arek Lancor yang merupakan pusat Kota Pamekasan.
Di kawasan ini, hampir semua penjual satai menjual Sate Lala'. Seperti 'Sate Lala' Pak Ento', 'Sate Lala' Pak Yuto, serta 'Sate Lala' Pak Mamat' dan seterusnya, sesuai dengan nama penjual satai itu.
Umumnya mereka menjual tiga jenis satai, yakni satai kambing, ayam, dan satai daging sapi, termasuk satai kelinci.
Pembeli bisa melihat secara langsung proses pembakaran satai sambil duduk lesehan di trotoar jalan di sepanjang Jalan Niaga.
Khusus Sate Lala' ini, proses pembuatan bumbunya memang berbeda dengan satai pada umumnya, yakni tidak menggunakan kacang goreng, akan tapi menggunakan kacang yang terlebih dahulu disangrai lalu di masak dengan air setelah itu di haluskan.
Agar tidak mudah gosong, satai yang sebelumnya telah ditusuk ini lalu dicelupkan ke dalam minyak goreng. Proses pembakaran juga tidak terlalu lama, yakni antara 2 hingga 3 menit saja. Tapi aroma satai mampu menggugah selera untuk segera menikmati makanan khas Pamekasan ini.
Untuk satu porsi satai jenis ini berikut sepiring nasi dan segelas teh hangat, anda cuma membutuhkan uang Rp15 ribu.
Bagi anda yang berkunjung ke Pamekasan, rugi rasanya jika tidak mencicipi Sate Lala' yang merupakan makanan khas di kabupaten ini.
Anda juga bisa memesan Sate Lala' ini secara daring, karena hampir semua penjual satai di kawasan Sae Salera di Jalan Niaga Pamekasan ini juga sudah menjadi mitra toko daring go food.
Kawasan kuliner Sae Salera merupakan satu dari tiga kawasan khusus pedagang kali lima di Pamekasan selain Sae Rassa di Jalan Dirgahayu dan Food Colony di Jalan Kesehatan, Pamekasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Cara memasak jenis satai ini sama dengan satai pada umumnya dibakar dengan menggunakan arang.
Jenis satai ini, banyak dijual di Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, yakni di kawasan Pusat Kuliner "Sae Salera" di Jalan Niaga, sekitar 200 meter ke arah selatan Monumen Arek Lancor yang merupakan pusat Kota Pamekasan.
Di kawasan ini, hampir semua penjual satai menjual Sate Lala'. Seperti 'Sate Lala' Pak Ento', 'Sate Lala' Pak Yuto, serta 'Sate Lala' Pak Mamat' dan seterusnya, sesuai dengan nama penjual satai itu.
Umumnya mereka menjual tiga jenis satai, yakni satai kambing, ayam, dan satai daging sapi, termasuk satai kelinci.
Pembeli bisa melihat secara langsung proses pembakaran satai sambil duduk lesehan di trotoar jalan di sepanjang Jalan Niaga.
Khusus Sate Lala' ini, proses pembuatan bumbunya memang berbeda dengan satai pada umumnya, yakni tidak menggunakan kacang goreng, akan tapi menggunakan kacang yang terlebih dahulu disangrai lalu di masak dengan air setelah itu di haluskan.
Agar tidak mudah gosong, satai yang sebelumnya telah ditusuk ini lalu dicelupkan ke dalam minyak goreng. Proses pembakaran juga tidak terlalu lama, yakni antara 2 hingga 3 menit saja. Tapi aroma satai mampu menggugah selera untuk segera menikmati makanan khas Pamekasan ini.
Untuk satu porsi satai jenis ini berikut sepiring nasi dan segelas teh hangat, anda cuma membutuhkan uang Rp15 ribu.
Bagi anda yang berkunjung ke Pamekasan, rugi rasanya jika tidak mencicipi Sate Lala' yang merupakan makanan khas di kabupaten ini.
Anda juga bisa memesan Sate Lala' ini secara daring, karena hampir semua penjual satai di kawasan Sae Salera di Jalan Niaga Pamekasan ini juga sudah menjadi mitra toko daring go food.
Kawasan kuliner Sae Salera merupakan satu dari tiga kawasan khusus pedagang kali lima di Pamekasan selain Sae Rassa di Jalan Dirgahayu dan Food Colony di Jalan Kesehatan, Pamekasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023