Sebanyak 26 anak sekolah dasar (SD) 2 Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap makanan cilor dan jasuke yang dijajakan pedagang keliling di kompleks sekolah, Senin.
Menurut Kepala SD 2 Mejobo Sri Suanti di Kudus, puluhan siswanya mengeluh sakit yang diduga akibat keracunan makanan dari pedagang keliling setelah mengikuti upacara bendera di sekolah.
Kemudian, kata dia, sekitar pukul 08.15 WIB, sekitar 26 siswa mengeluh sakit perut, bahkan ada yang muntah-muntah dan pusing kepala.
Dari 26 siswa yang mengeluh sakit perut tersebut, terdapat 10 siswa yang dilarikan ke Puskesmas Jepang untuk mendapatkan perawatan karena ada pula dua siswa yang pingsan saat upacara bendera.
"Setelah menjalani perawatan di Puskesmas Jepang, kemudian siswa mulai diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik," ujarnya.
Berdasarkan keterangan siswa, kata dia, sebelum pelaksanaan upacara bendera puluhan siswa membeli jajanan cilor atau aci yang digoreng bersama telor serta jasuke atau jagung susu keju.
Setelah para siswa memakan jajanan tersebut, lantas mengikuti upacara bendera. Saat berlangsung upacara terdapat sejumlah siswa yang mulai merasakan mual-mual dan pusing.
"Akhirnya setelah upacara bendera selesai, banyak yang mengeluh perut mual dan kepala pusing, sehingga dilarikan ke Puskesmas Jepang," ujarnya.
Ahmad Dafi, siswa kelas 2 SD 2 Mejobo ditemui di Puskesmas Jepang didampingi orang tuanya mengakui sebelumnya memang membeli cilor dan jasuke dari pedagang keliling yang mangkal di depan gerbang sekolah.
Hanya saja, kata dia, setelah upacara bendera merasakan perut mual dan kepala pusing hingga muntah-muntah.
"Saat ini sudah baikan, sehingga diperbolehkan pulang," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Menurut Kepala SD 2 Mejobo Sri Suanti di Kudus, puluhan siswanya mengeluh sakit yang diduga akibat keracunan makanan dari pedagang keliling setelah mengikuti upacara bendera di sekolah.
Kemudian, kata dia, sekitar pukul 08.15 WIB, sekitar 26 siswa mengeluh sakit perut, bahkan ada yang muntah-muntah dan pusing kepala.
Dari 26 siswa yang mengeluh sakit perut tersebut, terdapat 10 siswa yang dilarikan ke Puskesmas Jepang untuk mendapatkan perawatan karena ada pula dua siswa yang pingsan saat upacara bendera.
"Setelah menjalani perawatan di Puskesmas Jepang, kemudian siswa mulai diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik," ujarnya.
Berdasarkan keterangan siswa, kata dia, sebelum pelaksanaan upacara bendera puluhan siswa membeli jajanan cilor atau aci yang digoreng bersama telor serta jasuke atau jagung susu keju.
Setelah para siswa memakan jajanan tersebut, lantas mengikuti upacara bendera. Saat berlangsung upacara terdapat sejumlah siswa yang mulai merasakan mual-mual dan pusing.
"Akhirnya setelah upacara bendera selesai, banyak yang mengeluh perut mual dan kepala pusing, sehingga dilarikan ke Puskesmas Jepang," ujarnya.
Ahmad Dafi, siswa kelas 2 SD 2 Mejobo ditemui di Puskesmas Jepang didampingi orang tuanya mengakui sebelumnya memang membeli cilor dan jasuke dari pedagang keliling yang mangkal di depan gerbang sekolah.
Hanya saja, kata dia, setelah upacara bendera merasakan perut mual dan kepala pusing hingga muntah-muntah.
"Saat ini sudah baikan, sehingga diperbolehkan pulang," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023