Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, menggelar operasi pasar minyak goreng di delapan pasar tradisional guna menstabilkan harga minyak goreng yang tengah naik di pasaran.

Kepala Bidang Distribusi Perdagangan Dinkopdag Kota Surabaya Devie Afrianto di Surabaya, Sabtu, mengatakan dalam operasi pasar kali ini, pihaknya menggelontorkan 23.904 liter Minyakita kepada para pedagang eceran.

"Khusus bahan kebutuhan pokok minyak goreng, masyarakat tidak boleh membeli langsung dari distributor. Ini supaya bisa mengendalikan harga," katanya.

Devie menjelaskan harga jual minyak goreng kepada masyarakat wajib menyesuaikan harga eceran tertinggi (HET), maksimal Rp14.000 per liter. Sedangkan, dari distributor ke pedagang, dijual Rp12.600 ribu per liter.

"Kalau untuk kemasan seperti Minyakita, itu dijual ke masyarakat tidak boleh lebih dari Rp14.000, wajib sesuai HET. Kecuali, minyak goreng merk kemasan lain, misal yang premium. Kalau Minyakita dijual di atas HET, ya dilaporkan," katanya.

Operasi pasar minyak goreng pada digelar di delapan pasar tradisional di antaranya Pasar Wonokromo, Pasar Tambak Rejo, Pasar Pucang dan Pasar Genteng Baru, Balongsari, dan Pabean.

Tidak hanya digelar pada Sabtu ini saja, operasi pasar minyak goreng juga akan diadakan kembali pada 16 dan 24 Februari mendatang. Hal ini untuk mengantisipasi kenaikan harga menjelang Ramadhan.

Devie mengatakan operasi pasar minyak goreng kali ini menarik animo para pedagang. Selain murah, pedagang juga tidak perlu repot untuk kulakan minyak goreng ke distributor.

"Jadi, kami drop langsung ke tempat (pasar), sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan ongkos untuk jasa angkutnya," kata dia.

Menurut dia, dalam operasi pasar ini, Dinkopdag berkolaborasi dengan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya. Sebelum menggelar operasi pasar minyak goreng, PD Pasar Surya melakukan pendataan kepada pedagang pasar tradisional, bahan pokok apa saja yang dibutuhkan.

Devie berharap dengan adanya operasi pasar, tidak ada lagi masyarakat yang tidak mendapatkan minyak goreng, terutama menjelang Ramadan pada Maret 2023.

"Oleh karena itu, pemkot akan kembali melaksanakan operasi pasar minyak goreng di pasar-pasar tradisional pada 16 dan 24 Februari 2023, dengan total alokasi sebanyak 79.200 liter atau 6.600 karton," ujar dia.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023