Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang Kediri gencar melakukan operasi pasar bekerja sama dengan pemerintah daerah sebagai upaya menjaga kestabilan harga terutama beras.
"Satu pekan ini operasi pasar secara masif dilakukan di Kota Kediri, Kabupaten Kediri dan Nganjuk. Untuk Kota Kediri, kami sudah koordinasi dengan TPID, pemkot dan satgas pangan ada titik lokasi yakni di Kecamatan Pesantren, Kota dan Mojoroto. Per titik 8 ton beras medium," kata Kepala Bulog Kediri Heri Sulistyo di Kediri, Kamis.
Untuk di Kabupaten Kediri, pihaknya juga sudah koordinasi dengan TPID dan dinas perdagangan untuk operasi pasar di pasar-pasar tradisional secara langsung. Beberapa pasar di antaranya di Pasar Ngadiluwih, Pasar Gringging dan sejumlah pasar lainnya.
Untuk di Nganjuk, dilakukan di pasar tradisional wilayah Nganjuk.
Selain operasi pasar, Bulog juga mendistribusikan beras medium ke pedagang yang bekerja sama dengan Bulog. Hal itu dilakukan sehingga masyarakat pun juga bisa mendapatkan beras dengan harga terjangkau.
Ia juga menambahkan operasi pasar ini memang untuk komoditas beras saja. Harga beras saat ini cenderung mengalami kenaikan sehingga dilakukan operasi pasar.
"Untuk ke depan kami siapkan seperti gula pasir dan minyak goreng. Stok gula cukup di gudang, untuk minyak goreng masih menunggu pengiriman dari distributor. Ada sekitar 20 ribu liter minyak goreng. Kami secepatnya juga koordinasi dengan perusahaan di Surabaya, kapan bisa distribusi untuk Kediri," kata dia.
Ia pun mengatakan kenaikan harga beras di pasaran ini lebih terjadi karena belum panen raya. Diprediksi, panen raya akan terjadi mulai Maret hingga Juni 2023 sehingga stok beras pun juga akan lebih banyak lagi.
Sementara itu, Pemerintah Kota Kediri menggelontorkan beras sebanyak 16 ton dalam operasi pasar murni (OPM) yang digelar sebagai upaya mengendalikan harga beras yang kini merangkak naik.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Tanto Wijohari mengatakan pihaknya berupaya keras untuk menjaga agar inflasi tetap stabil di tengah naiknya sejumlah kebutuhan pokok, terutama beras.
"Dengan menggelar operasi pasar ini, kami berharap dapat mengendalikan harga beras yang saat ini terus melambung, sehingga inflasi Kota Kediri bisa tetap terjaga," ucapnya.
Beras itu dikemas masing-masing 5 kilogram dan dijual dengan harga Rp44.000 per 5 kilogram dengan syarat merupakan warga ber-KTP Kota Kediri dan satu warga/KTP hanya diperbolehkan membeli maksimal dua bungkus beras.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Satu pekan ini operasi pasar secara masif dilakukan di Kota Kediri, Kabupaten Kediri dan Nganjuk. Untuk Kota Kediri, kami sudah koordinasi dengan TPID, pemkot dan satgas pangan ada titik lokasi yakni di Kecamatan Pesantren, Kota dan Mojoroto. Per titik 8 ton beras medium," kata Kepala Bulog Kediri Heri Sulistyo di Kediri, Kamis.
Untuk di Kabupaten Kediri, pihaknya juga sudah koordinasi dengan TPID dan dinas perdagangan untuk operasi pasar di pasar-pasar tradisional secara langsung. Beberapa pasar di antaranya di Pasar Ngadiluwih, Pasar Gringging dan sejumlah pasar lainnya.
Untuk di Nganjuk, dilakukan di pasar tradisional wilayah Nganjuk.
Selain operasi pasar, Bulog juga mendistribusikan beras medium ke pedagang yang bekerja sama dengan Bulog. Hal itu dilakukan sehingga masyarakat pun juga bisa mendapatkan beras dengan harga terjangkau.
Ia juga menambahkan operasi pasar ini memang untuk komoditas beras saja. Harga beras saat ini cenderung mengalami kenaikan sehingga dilakukan operasi pasar.
"Untuk ke depan kami siapkan seperti gula pasir dan minyak goreng. Stok gula cukup di gudang, untuk minyak goreng masih menunggu pengiriman dari distributor. Ada sekitar 20 ribu liter minyak goreng. Kami secepatnya juga koordinasi dengan perusahaan di Surabaya, kapan bisa distribusi untuk Kediri," kata dia.
Ia pun mengatakan kenaikan harga beras di pasaran ini lebih terjadi karena belum panen raya. Diprediksi, panen raya akan terjadi mulai Maret hingga Juni 2023 sehingga stok beras pun juga akan lebih banyak lagi.
Sementara itu, Pemerintah Kota Kediri menggelontorkan beras sebanyak 16 ton dalam operasi pasar murni (OPM) yang digelar sebagai upaya mengendalikan harga beras yang kini merangkak naik.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Tanto Wijohari mengatakan pihaknya berupaya keras untuk menjaga agar inflasi tetap stabil di tengah naiknya sejumlah kebutuhan pokok, terutama beras.
"Dengan menggelar operasi pasar ini, kami berharap dapat mengendalikan harga beras yang saat ini terus melambung, sehingga inflasi Kota Kediri bisa tetap terjaga," ucapnya.
Beras itu dikemas masing-masing 5 kilogram dan dijual dengan harga Rp44.000 per 5 kilogram dengan syarat merupakan warga ber-KTP Kota Kediri dan satu warga/KTP hanya diperbolehkan membeli maksimal dua bungkus beras.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023