Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Jawa Timur menerima jatah sebanyak 1.500 dosis vaksin untuk mencegah penularan virus Lumpy Skin Desease (LSD) pada hewan ternak sapi di wilayah itu.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan pada Dinas Peternakan Pemkab Bangkalan Ali Makki di Bangkalan, Jawa Timur, Jumat, ke 1.500 dosis vaksin itu untuk pengiriman hewan ternak antarpulau.
"Kami prioritaskan pada sapi yang hendak dikirim ke luar daerah agar kekebalannya meningkat, sehingga tidak mudah tertular virus apabila sampai ke tujuan," katanya.
Ali menjelaskan, di Bangkalan, selama ini memang belum ditemukan ada sapi yang terserang virus LSD sebagaimana di daerah lain di Jawa.
"Dan khusus sapi yang hendak masuk Bangkalan, kami telah berkoordinasi dengan petugas kepolisian dan TNI serta Badan Karantina Hewan agar dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan apakah sapi tersebut terserang virus LSD atau tidak," katanya.
Kabid Keswan Disnak Pemkab Bangkalan Ali Makki lebih lanjut menjelaskan, LSD merupakan penyakit kulit infeksius yang bermateri genetik DNA dari genus capripoxvirus dan famili poxviridae
Jenis penyakit ini tidak kalah mengerikan dengan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sempat mewabah di tahun 2022. Bahkan, virus LSD bisa menularkan melalui nyamuk dan lalat.
"Bedanya, virus tidak menular pada manusia, dagingnya tetap aman dikonsumsi," kata dia.
Ia menjelaskan di Bangkalan selama ini belum ditemukan adanya sapi dan kerbau yang terserang jenis virus itu. Hanya saja, di beberapa wilayah di Jawa Timur, seperti Sidoarjo dan Blitar, jenis virus ini sudah ada yang menyerang sapi warga.
Adapun kriteria sapi yang terserang virus LSD, di antaranya terjadi kerusakan pada kulit sapi dan munculnya banyak benjolan pada kulit sapi yang terpapar itu.
Masa inkubasi LSD pada inangnya sekitar 28 hari, lebih lama dari PMK selama 14 hari. LSD menular melalui perantara, seperti nyamuk, lalat dan jarum suntik.
"Jadi, penyebarannya melalui vektor (perantara), kontak tidak langsung," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bangkalan terima 1.500 dosis vaksin untuk cegah LSD
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan pada Dinas Peternakan Pemkab Bangkalan Ali Makki di Bangkalan, Jawa Timur, Jumat, ke 1.500 dosis vaksin itu untuk pengiriman hewan ternak antarpulau.
"Kami prioritaskan pada sapi yang hendak dikirim ke luar daerah agar kekebalannya meningkat, sehingga tidak mudah tertular virus apabila sampai ke tujuan," katanya.
Ali menjelaskan, di Bangkalan, selama ini memang belum ditemukan ada sapi yang terserang virus LSD sebagaimana di daerah lain di Jawa.
"Dan khusus sapi yang hendak masuk Bangkalan, kami telah berkoordinasi dengan petugas kepolisian dan TNI serta Badan Karantina Hewan agar dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan apakah sapi tersebut terserang virus LSD atau tidak," katanya.
Kabid Keswan Disnak Pemkab Bangkalan Ali Makki lebih lanjut menjelaskan, LSD merupakan penyakit kulit infeksius yang bermateri genetik DNA dari genus capripoxvirus dan famili poxviridae
Jenis penyakit ini tidak kalah mengerikan dengan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sempat mewabah di tahun 2022. Bahkan, virus LSD bisa menularkan melalui nyamuk dan lalat.
"Bedanya, virus tidak menular pada manusia, dagingnya tetap aman dikonsumsi," kata dia.
Ia menjelaskan di Bangkalan selama ini belum ditemukan adanya sapi dan kerbau yang terserang jenis virus itu. Hanya saja, di beberapa wilayah di Jawa Timur, seperti Sidoarjo dan Blitar, jenis virus ini sudah ada yang menyerang sapi warga.
Adapun kriteria sapi yang terserang virus LSD, di antaranya terjadi kerusakan pada kulit sapi dan munculnya banyak benjolan pada kulit sapi yang terpapar itu.
Masa inkubasi LSD pada inangnya sekitar 28 hari, lebih lama dari PMK selama 14 hari. LSD menular melalui perantara, seperti nyamuk, lalat dan jarum suntik.
"Jadi, penyebarannya melalui vektor (perantara), kontak tidak langsung," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bangkalan terima 1.500 dosis vaksin untuk cegah LSD
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023