Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan harga beras mempengaruhi terjadinya inflasi pada Januari 2023 di Kota Madiun, sebesar 0,35 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113.

"Pada Januari 2023 Kota Madiun mengalami inflasi sebesar 0,35 persen. Angka itu tertinggi ketiga di Provinsi Jawa Timur," ujar Kepala BPS Kota Madiun Dwi Yuhenny dalam keterangannya di Madiun, Rabu.

Menurut dia, inflasi di Kota Madiun di awal Januari ini cukup terkendali. Hal itu tidak lepas dari peran serta tim pengendali inflasi daerah (TIPD) dalam melakukan berbagai intervensi untuk menekan laju inflasi.

"Inflasi Kota Madiun pada Januari 2023 ini terendah dibandingkan periode yang sama dua tahun sebelumnya. Yaitu di Januari tahun 2022 sebesar 0,44 persen dan Januari 2021 sebesar 0,60 persen," katanya.

Selain beras, terdapat beberapa komoditas penyumbang inflasi lainnya, di antaranya kenaikan harga cabai rawit, rokok kretek filter, minyak goreng dan bawang merah. Kemudian tarif kereta api, cabai merah, rokok kretek serta naiknya harga emas perhiasan.



Sedangkan penekan inflasi di antaranya menurunnya harga komoditas telur ayam ras, bensin, daging ayam ras, serta tarif kendaraan roda empat daring.

"Berdasarkan kelompok pengeluaran di Januari tahun ini, inflasi tertinggi terjadi di kelompok makanan, minuman dan tembakau," kata dia.

Adapun pada Januari 2023, dari delapan kota dan kabupaten penghitung inflasi di Jawa Timur, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 0,63 persen, Surabaya 0,42 persen dan Madiun 0,35 persen.

Kemudian Banyuwangi 0,27 persen, Kediri 0,26 persen, Probolinggo 0,22 persen, Jember 0,16 persen dan inflasi terendah Malang 0,15 persen.
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023