Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memberikan arahan untuk perencanaan pembangunan tahun 2024 salah satunya fokus mengentaskan masalah stunting.

Wali Kota mengungkapkan stunting harus menjadi target utama agar bonus demografi yang didapatkan Indonesia dapat maksimal. Bayi tidak disarankan untuk diberikan bubur instan maupun biskuit, namun disarankan untuk diberi makanan berprotein tinggi dan makanan alami. Contohnya seperti telur, hati ayam, teri, nasi dan lainnya.

"Perlu diingatkan juga kepada calon ibu, jika ada ibu anemia langsung diintervensi oleh Dinas Kesehatan. Sebesar 23 persen penyumbang stunting adalah sebelum lahir biasanya itu anemia. 37 persen penyumbang stunting adalah bayi baru lahir sampai dengan dua tahun. Lalu perlu diingatkan ASI ekslusifnya," katanya di Kediri, Selasa.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting Kota Kediri tahun 2022 sebesar 14,3 persen. Sementara target penurunan stunting nasional tahun 2024 adalah 14 persen berdasarkan Perpres Nomor 72 Tahun 2021.

Pemkot Kediri menargetkan prevalensi stunting turun pada angka 11,48 persen dalam penanganan stunting tersebut pada 2023 ini.

Sedangkan sebaran kasus stunting di Kota Kediri didominasi oleh wilayah Kecamatan Kota sebesar 37 persen (321 balita stunting), disusul Kecamatan Pesantren 35 persen (303 balita stunting), dan Kecamatan Mojoroto 28 persen (240 balita stunting).

Dalam kegiatan itu, selain stunting, Wali Kota juga menjelaskan soal data kemiskinan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, menyebutkan persentase tingkat kemiskinan di Kota Kediri pada tahun 2022 menurun 0,52 persen dari semula 7,75 persen pada tahun 2021 menjadi 7,23 persen di tahun 2022.

Kendati turun cukup tajam, tetap perlu dilakukan intervensi, agar terus berkurang.

Selain itu, Wali Kota menjelaskan soal komitmen pemerintah yang tetap menjaga inflasi. Hal ini juga sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk menjaga inflasi terkendali.

"Mau tidak mau harus menjaga inflasi. Biasanya sudah tertib menjaga inflasi di Kota Kediri bersama-sama dengan instansi samping, khususnya stabilisasi harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi tidak ada kendala dan komunikasi secara efektif," kata dia.

Dirinya juga menjelaskan soal transformasi digital. Terdapat lima arahan Presiden RI yaitu segera lakukan percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital serta percepatan layanan internet.

Selain itu, juga menyiapkan roadmap transportasi digital di sektor strategis. Kemudian percepatan integrasi pusat data nasional, menyiapkan kebutuhan SDM talenta digital. Terakhir untuk menyiapkan regulasi skema pendanaan dan pembiayaan.

Dirinya juga mengingatkan kepada semua OPD untuk memastikan IPM Kota Kediri masuk kategori sangat tinggi, menggenjot ketertinggalan capaian indeks reformasi birokrasi, memastikan IKM Kota Kediri masuk kategori sangat tinggi, mengendalikan inflasi pada kisaran 1,5 persen sampai 3,5 persen, serta fokus pencapaian target kinerja sasaran RPJMD yang masuk kategori kurang berhasil.

Hadir pula dalam sosialisasi ini, Kepala OPD Pemerintah Kota Kediri, Camat dan Lurah se-Kota Kediri, Direktur RSUD Gambiran serta Direktur RS Kilisuci, Kediri.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023