Surabaya - Perseroan Terbatas Pembangkitan Jawa - Bali (PT PJB) menyalurkan dana senilai Rp8,52 miliar untuk meningkatkan kepedulian sosial kepada masyarakat di sekitar lingkungan kerjanya.
"Besaran dana yang kami anggarkan pada tahun ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan realisasi tahun 2010 sebanyak Rp6,22 miliar," kata "Senior Manager Humas and Corporate Social Responsibility (CSR)" PT PJB, Muhammad Munir, di Surabaya, Minggu.
Ketika ditanya terkait dana kepedulian sosial perusahaan tersebut selama tahun 2011, ia menjelaskan hal itu sesuai Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas maka setiap perusahaan diwajibkan menjalankan "CSR" sebagai wujud tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
Tujuannya, untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat sekitar supaya kehidupan mereka menjadi lebih baik dan berkelanjutan.
"Bahkan, kami telah melaksanakan kewajiban tersebut sejak perusahaan ini didirikan pada tanggal 3 Oktober 1995," ujarnya.
Mengenai alokasi dana "CSR" tahun 2011 di perusahaan yang memiliki pembangkit tenaga listrik berkapasitas 6.475 MW di Pulau Jawa itu, ia merinci dari besaran Rp8,52 miliar telah disisihkan sebanyak Rp1.393.500.000,00 untuk program tanggung jawab sosial di bidang pendidikan.
"Nominal untuk bidang tersebut meningkat dibandingkan dengan alokasi tahun lalu di bidang serupa senilai Rp1.225.000.000,00," katanya.
Ia optimistis, melalui beberapa program tanggung jawab sosial di bidang pendidikan, baik yang telah maupun akan dilaksanakannya tahun ini, akan dapat ikut berperan aktif membangun sumber daya manusia Indonesia menjadi semakin berkualitas.
"Contoh tanggung jawab sosial di bidang pendidikan, antara lain kami mengadakan seminar pendidikan dan memberikan apresiasi terhadap siswa - siswi berprestasi dalam bentuk beasiswa," katanya.
Program "CSR" PT PJB, kata dia, dilaksanakan di kantor pusat dan semua unit pembangkitan (UP) PJB yang tersebar di UP Paiton, Gresik, Brantas, Cirata, Muara Karang, dan Muara Tawar.
Kegiatan yang dilakukan meliputi pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sosial kemasyarakatan, serta keamanan, ketertiban, dan lingkungan hidup.
"Sumber dana anggaran 'CSR' itu umumnya diambilkan dari sebagian kecil keuntungan yang diperoleh sebuah perusahaan, namun kami tidak seperti itu. Kami tetap memberikan CSR tanpa melihat untung atau rugi," katanya.
Apalagi, tambah dia, anggaran dana kepedulian sosial tersebut merupakan bagian dari operasional perusahaan atau bukan disisihkan dari keuntungan, karena pihaknya memandang kegiatan itu sebagai program yang terjamin kelancaran operasionalnya.
"Untung atau rugi, kami tetap berkomitmen menyediakan anggaran untuk pelaksanaan 'CSR'. Selama tiga tahun terakhir, penyaluran dana tersebut selalu meningkat. Tahun 2010, Rp6.229.500.000,00 sedangkan tahun 2009 hanya Rp5.225.000.000,00," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011