Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Magetan memberikan les gratis bagi siswa tingkat SD dan SMP di wilayah setempat sebagai upaya menekan ketergantungan anak terhadap gawai dan meningkatkan minat baca.
Pustakawan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Magetan Cristiani Dyah Andriati mengatakan les gratis tersebut meliputi les komputer, seni lukis, seni tari, dan bahasa Inggris.
"Kegiatan les gratis ini sejatinya telah bergulir sejak tahun 2021. Kegiatan ini digelar kembali setelah libur natal dan tahun baru," ujar Cristiani Dyah di Magetan, Jumat.
Menurut dia, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengurangi ketergantungan anak-anak terhadap gawai dan mainan lato-lato yang sedang tren.
"Ini merupakan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi nasional yang diwujudkan pada kegiatan les gratis komputer, menari, bahasa Inggris, serta menggambar di perpustakaan. Tujuannya agar anak-anak ini tidak memiliki ketergantungan dengan gawai atau lato-lato. Di sini mereka juga akan bersosialisasi dengan teman dari sekolah lain," kata dia.
Selain itu, kegiatan les gratis itu juga merupakan upaya untuk mendekatkan masyarakat dengan perpustakaan sehingga akan menumbuhkan minat baca di kalangan warga Magetan.
Tak hanya untuk siswa SD dan SMP, kegiatan pelatihan gratis juga diberikan kepada orang tua yang menunggu anak-anak mereka mengikuti les.
"Untuk orang tua, kita buka juga pelatihan ketrampilan seperti membuat kue, kerajinan tangan membuat bunga dari bahan akrilik atau pita, merajut, merias wajah, serta mendapat tambahan pengetahuan mitigasi bencana, sosialisasi hukum, dan lain lain. Anggota kita sampai saat ini ada 80 ibu-ibu yang tergabung dalam komunitas literasi," katanya.
Santosa salah satu orang tua siswa warga Desa Wates, Kecamatan Panekan mengaku antusias mengikutkan anaknya les komputer di Dinas Kerasipan dan Perpustakaan Magetan. Meski harus menempuh perjalanan sejauh 10 kilometer dari rumahnya, ia mengaku senang.
Pihaknya menilai kegiatan tersebut sangat bermanfaat. Selain anaknya bisa menggunakan komputer untuk hal kreatif, kegiatan les gratis itu juga dimaksudkan untuk meminimalisir kesenangan anaknya pada HP dan lato-lato.
Sisi lain, sambil menunggui anaknya mengikuti les, ia mengaku bisa menambah pengetahuan dengan membaca buku di perpustakaan.
"Harapannya, anak saya bisa pandai komputer dari pada main HP atau lato-lato. Di sini kita para orang tua juga bisa membaca sambil menunggu anak ikut les," katanya.
Karena itu, pihaknya sangat mendukung kegiatan tersebut dan berterima kasih kepada petugas yang telah memberikan pengetahuan tambahan pada anak-anak didik secara gratis.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Pustakawan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Magetan Cristiani Dyah Andriati mengatakan les gratis tersebut meliputi les komputer, seni lukis, seni tari, dan bahasa Inggris.
"Kegiatan les gratis ini sejatinya telah bergulir sejak tahun 2021. Kegiatan ini digelar kembali setelah libur natal dan tahun baru," ujar Cristiani Dyah di Magetan, Jumat.
Menurut dia, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengurangi ketergantungan anak-anak terhadap gawai dan mainan lato-lato yang sedang tren.
"Ini merupakan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi nasional yang diwujudkan pada kegiatan les gratis komputer, menari, bahasa Inggris, serta menggambar di perpustakaan. Tujuannya agar anak-anak ini tidak memiliki ketergantungan dengan gawai atau lato-lato. Di sini mereka juga akan bersosialisasi dengan teman dari sekolah lain," kata dia.
Selain itu, kegiatan les gratis itu juga merupakan upaya untuk mendekatkan masyarakat dengan perpustakaan sehingga akan menumbuhkan minat baca di kalangan warga Magetan.
Tak hanya untuk siswa SD dan SMP, kegiatan pelatihan gratis juga diberikan kepada orang tua yang menunggu anak-anak mereka mengikuti les.
"Untuk orang tua, kita buka juga pelatihan ketrampilan seperti membuat kue, kerajinan tangan membuat bunga dari bahan akrilik atau pita, merajut, merias wajah, serta mendapat tambahan pengetahuan mitigasi bencana, sosialisasi hukum, dan lain lain. Anggota kita sampai saat ini ada 80 ibu-ibu yang tergabung dalam komunitas literasi," katanya.
Santosa salah satu orang tua siswa warga Desa Wates, Kecamatan Panekan mengaku antusias mengikutkan anaknya les komputer di Dinas Kerasipan dan Perpustakaan Magetan. Meski harus menempuh perjalanan sejauh 10 kilometer dari rumahnya, ia mengaku senang.
Pihaknya menilai kegiatan tersebut sangat bermanfaat. Selain anaknya bisa menggunakan komputer untuk hal kreatif, kegiatan les gratis itu juga dimaksudkan untuk meminimalisir kesenangan anaknya pada HP dan lato-lato.
Sisi lain, sambil menunggui anaknya mengikuti les, ia mengaku bisa menambah pengetahuan dengan membaca buku di perpustakaan.
"Harapannya, anak saya bisa pandai komputer dari pada main HP atau lato-lato. Di sini kita para orang tua juga bisa membaca sambil menunggu anak ikut les," katanya.
Karena itu, pihaknya sangat mendukung kegiatan tersebut dan berterima kasih kepada petugas yang telah memberikan pengetahuan tambahan pada anak-anak didik secara gratis.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023