Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, menyalurkan bantuan sosial program permakanan bagi sebanyak 478 warga sasaran penyandang kesejahteraan sosial dari Kementerian Sosial RI.
Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Kota Madiun Runtut Widajati mengatakan sebanyak 478 warga sasaran tersebut merupakan warga lanjut usia (lansia) tunggal, penyandang disabilitas, dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang telah terdata oleh Dinas Sosial dan Kemensos.
"Karena jumlahnya cukup banyak, kami bagi tugas. Setiap PSM mendapatkan sampai 20 sasaran dalam menyalurkan bantuan permakanan tersebut," ujar Runtut di Madiun, Rabu.
Ia menjelaskan, bantuan permakanan tersebut dimaksudkan untuk menambah asupan gizi sebagai upaya meningkatkan imunitas lansia maupun penyandang disabilitas yang hidup dalam kemiskinan, kesendirian, dan kondisi sakit menahun.
Pemberian permakanan siap saji tersebut sangat membantu lansia dan penyandang disabilitas yang memiliki hambatan fisik, mental, dan sosial, termasuk memberikan dukungan dan pelayanan untuk hidup mandiri.
Mereka yang mendapatkan bantuan adalah warga lanjut usia dan penyandang disabilitas berasal dari keluarga tidak mampu dan tidak produktif atau tidak bekerja.
Menurut dia, paket makanan yang disalurkan berbeda untuk lansia dan disabilitas. Untuk sasaran lansia, PSM hanya mengantarkan sekali dalam sehari, yakni paket makan pagi dan siang dikirim sekaligus.
Sedangkan untuk sasaran disabilitas dan ODGJ dikirim tiga kali. Selain pagi, PSM juga mengirim paket makan malam dan makanan tambahan. Paket malam berupa nasi dan juga nutrisi dikirim sore hari. Sedangkan makanan tambahan berupa roti dan susu dikirim malam.
Ia menambahkan, program permakanan itu merupakan upaya pemerintah dalam memberikan perlindungan dan jaminan sosial dalam pemenuhan kebutuhan dasar yaitu pangan dan nutrisi sehingga memperoleh kehidupan yang layak.
"Dengan bantuan ini diharapkan dapat meringankan untuk masalah permakanan yang biasanya menjadi kendala bagi kaum lansia yang hidup sendiri," katanya.
Khusus di Kota Madiun, bantuan makanan siap saji tersebut disalurkan setiap hari yang dimulai sejak 15 Desember lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Kota Madiun Runtut Widajati mengatakan sebanyak 478 warga sasaran tersebut merupakan warga lanjut usia (lansia) tunggal, penyandang disabilitas, dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang telah terdata oleh Dinas Sosial dan Kemensos.
"Karena jumlahnya cukup banyak, kami bagi tugas. Setiap PSM mendapatkan sampai 20 sasaran dalam menyalurkan bantuan permakanan tersebut," ujar Runtut di Madiun, Rabu.
Ia menjelaskan, bantuan permakanan tersebut dimaksudkan untuk menambah asupan gizi sebagai upaya meningkatkan imunitas lansia maupun penyandang disabilitas yang hidup dalam kemiskinan, kesendirian, dan kondisi sakit menahun.
Pemberian permakanan siap saji tersebut sangat membantu lansia dan penyandang disabilitas yang memiliki hambatan fisik, mental, dan sosial, termasuk memberikan dukungan dan pelayanan untuk hidup mandiri.
Mereka yang mendapatkan bantuan adalah warga lanjut usia dan penyandang disabilitas berasal dari keluarga tidak mampu dan tidak produktif atau tidak bekerja.
Menurut dia, paket makanan yang disalurkan berbeda untuk lansia dan disabilitas. Untuk sasaran lansia, PSM hanya mengantarkan sekali dalam sehari, yakni paket makan pagi dan siang dikirim sekaligus.
Sedangkan untuk sasaran disabilitas dan ODGJ dikirim tiga kali. Selain pagi, PSM juga mengirim paket makan malam dan makanan tambahan. Paket malam berupa nasi dan juga nutrisi dikirim sore hari. Sedangkan makanan tambahan berupa roti dan susu dikirim malam.
Ia menambahkan, program permakanan itu merupakan upaya pemerintah dalam memberikan perlindungan dan jaminan sosial dalam pemenuhan kebutuhan dasar yaitu pangan dan nutrisi sehingga memperoleh kehidupan yang layak.
"Dengan bantuan ini diharapkan dapat meringankan untuk masalah permakanan yang biasanya menjadi kendala bagi kaum lansia yang hidup sendiri," katanya.
Khusus di Kota Madiun, bantuan makanan siap saji tersebut disalurkan setiap hari yang dimulai sejak 15 Desember lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022