Kapal Cepat Rudal (KCR) 60M ke-4 buatan PT PAL Indonesia yang dikenal dengan KRI Kerambit-627 sukses melakukan uji penembakan pada tahap Live Firing Test (LFT).
Chief Operating Officer (COO) PT PAL Indonesia, Iqbal Fikri dalam keterangannya, Senin, mengatakan keberhasilan KRI Kerambit-627 tersebut menyusul kesuksesan sistershipnya yakni KRI Halasan-630 pada pertengahan November lalu, yang telah lebih dulu menjalankan rangkaian uji penembakan.
"Setelah sebelumnya berhasil mengembangkan variant Fast Patrol Boat (FPB), saat ini PAL kembali dipercaya oleh Kementerian Pertahanan RI untuk mengintegrasikan sistem senjata pada KCR KRI Halasan-630 dan KRI Kerambit-627 serta dalam proses pembangunan dua unit KCR Kapak dan Panah. KCR 60m yang paten desainnya telah diakui sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) PT PAL Indonesia meliputi Principal Dimension, Lines Plan, dan Ship Drawing," katanya.
Menurut dia, KRI Kerambit-627 mengusung sistem persenjataan meriam utama 57mm Mk3, serupa dengan KRI Halasan-630 dan KCR Ke-5 serta KCR Ke-6 yang sedang dalam proses pembangunan.
Meriam utama tersebut, lanjutnya, telah terinstal di atas kapal pada April 2022 dan telah sukses menjalankan magnetic particle test (MPT) pada pertengahan Oktober 2022
lalu.
"Setelah dipastikan tidak ada kerusakan pada sub struktur senjata dan geladak kapal melalui MPT, pengujian dilanjutkan pada tahap LFT," ucapnya.
Pada proses pengujian, Iqbal menambahkan turut dihadiri oleh tim kelaikan dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Mabes TNI AL), serta penyedia senjata dan sistem manajemen senjata.
"Kami memastikan bahwa produk-produk PT PAL, akan memiliki kualitas tinggi, dan memudahkan TNI AL dalam menjalankan fungsi operasinya dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia," ujarnya.
Hingga saat ini, lanjutnya, KRI Kerambit-627 telah menjalani sebagian besar rangkaian pengujian yakni seperti Harbour Acceptance Test (HAT) combat system integrations, dan Sea Acceptance Test (SAT) Combat system integrations.
"KRI Kerambit-627 telah dilengkapi dengan fin stabilizer yang membantu kapal untuk tetap stabil dalam melakukan manuver," kata Iqbal.
Iqbal menambahkan, setiap keberhasilan yang dicapai PT PAL Indonesia dalam melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan "Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI merupakan wujud keberhasilan bagi bangsa Indonesia.
"Keberhasilan tersebut tentunya dalam menguasai teknologi pertahanan bidang Matra Laut TNI AL," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Chief Operating Officer (COO) PT PAL Indonesia, Iqbal Fikri dalam keterangannya, Senin, mengatakan keberhasilan KRI Kerambit-627 tersebut menyusul kesuksesan sistershipnya yakni KRI Halasan-630 pada pertengahan November lalu, yang telah lebih dulu menjalankan rangkaian uji penembakan.
"Setelah sebelumnya berhasil mengembangkan variant Fast Patrol Boat (FPB), saat ini PAL kembali dipercaya oleh Kementerian Pertahanan RI untuk mengintegrasikan sistem senjata pada KCR KRI Halasan-630 dan KRI Kerambit-627 serta dalam proses pembangunan dua unit KCR Kapak dan Panah. KCR 60m yang paten desainnya telah diakui sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) PT PAL Indonesia meliputi Principal Dimension, Lines Plan, dan Ship Drawing," katanya.
Menurut dia, KRI Kerambit-627 mengusung sistem persenjataan meriam utama 57mm Mk3, serupa dengan KRI Halasan-630 dan KCR Ke-5 serta KCR Ke-6 yang sedang dalam proses pembangunan.
Meriam utama tersebut, lanjutnya, telah terinstal di atas kapal pada April 2022 dan telah sukses menjalankan magnetic particle test (MPT) pada pertengahan Oktober 2022
lalu.
"Setelah dipastikan tidak ada kerusakan pada sub struktur senjata dan geladak kapal melalui MPT, pengujian dilanjutkan pada tahap LFT," ucapnya.
Pada proses pengujian, Iqbal menambahkan turut dihadiri oleh tim kelaikan dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Mabes TNI AL), serta penyedia senjata dan sistem manajemen senjata.
"Kami memastikan bahwa produk-produk PT PAL, akan memiliki kualitas tinggi, dan memudahkan TNI AL dalam menjalankan fungsi operasinya dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia," ujarnya.
Hingga saat ini, lanjutnya, KRI Kerambit-627 telah menjalani sebagian besar rangkaian pengujian yakni seperti Harbour Acceptance Test (HAT) combat system integrations, dan Sea Acceptance Test (SAT) Combat system integrations.
"KRI Kerambit-627 telah dilengkapi dengan fin stabilizer yang membantu kapal untuk tetap stabil dalam melakukan manuver," kata Iqbal.
Iqbal menambahkan, setiap keberhasilan yang dicapai PT PAL Indonesia dalam melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan "Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI merupakan wujud keberhasilan bagi bangsa Indonesia.
"Keberhasilan tersebut tentunya dalam menguasai teknologi pertahanan bidang Matra Laut TNI AL," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022