Pamekasan - Pemasang pengumuman palsu kelulusan penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMAN 3 Pamekasan, Madura diduga merupakan oknum guru di lembaga pendidikan tersebut. Ketua Komisi D DPRD Pamekasan Makmun, seusai melakukan pertemuan dengan Kepala SMAN 3 dan Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan, Selasa menjelaskan, pihaknya mendukung upaya yang dilakukan pihak sekolah memroses secara hukum kasus tersebut. "Hasil klarifikasi kami dengan SMAN 3 dan Disdik Pamekasan tidak ada unsur kesengajaan dalam kasus tersebut, bahkan pihak sekolah merasa dirugikan dengan beredarnya pengumuman kelulusan palsu di situs internet SMAN 3 Pamekasan tersebut," kata Makmun, menjelaskan. Komisi D DPRD Pamekasan memanggil pihak SMAN 3 Pamekasan terkait beredarnya pengumuman kelulusan palsu pada PPDB kali ini karena karena menurut Makmun, itu meresahkan para orang tua siswa. Bahkan, sejak pengumuman itu beredar di internet, dan isinya berbeda dengan pengumuman manual yang ditempelkan di papan pengumuman sekolah, banyak para orang tua siswa yang memrotes dan melaporkan bahwa PPDB di SMAN 3 Pamekasan diduga menyimpang. "Ternyata hasil klarifikasi yang kami lakukan dengan pihak sekolah tidak. Itu murni dilakukan oleh oknum guru yang tidak bertanggung jawab, bukan atas nama sekolah," ucap Makmunn. SMAN 3 Pamekasan merupakan satu dari sejumlah lembaga pendidikan negeri di wilayah itu yang dilaporkan masyarakat ke Komisi D DPRD Pamekasan terkait praktik penyimpangan dalam pelaksanaan PPDB. Lembaga pendidikan lainnya ialah SMAN 4, SMAN 2 dan sejumlah lembaga pendidikan negeri di wilayah Kecamatan Pademawu dan Kecamatan Galis. "Tapi kami akan tetap memanggil pihak-pihak yang dilaporkan masyarakat ini ke dewan," tuturnya, menjelaskan. Ketua Komisi D Makmun menjelaskan, lembaga pendidikan lain yang akan dimintai klarifikasi terkait laporan adanya penyimpangan tersebut ialah SMAN 4 Pamekasan. "Klarifikasi dengan pihak SMAN 4 ini kami jadwalkan Kamis (14/7) ini," terang Makmun. Menurut dia, kendatipun hasil klarifikasi antara dewan dengan pihak lembaga pendidikan yang dilaporkan masyarakat melakukan penyimpangan, namun pihaknya akan tetap meminta peran aktif masyarakat untuk melaporkan adanya dugaan penyimpangan dalam PPDB 2011-2012 ini. "Soalnya kami menganggap bahwa laporan yang disampaikan masyarakat kepada kami merupakan bentuk kepedulian agar sistem pendidikan berjalan dengan baik dan prosedural," ujarnya. Makmun lebih lanjut menyatakan, kasus pengumuman kelulusan PPDB palsu SMAN 3 Pamekasan tersebut telah dilaporkan pihak sekolah ke polisi agar diusut tuntas. "Kami berharap polisi bisa memproses tuntas kasus ini, dan menemukan pelakunya, karena telah membuat resah para orang tua siswa, serta menimbulkan situasi yang kurang kondusif pada PPDB kali ini," kata Makmun, menegaskan.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011