Surabaya - Pemerintah segera memfungsikan Waduk Nipah di Desa Nagasari, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. "Kami akan mempercepat fungsi Waduk Nipah. Pembangunan waduk ini telah selesai, tinggal pembenahan sedikit saja," kata Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf di Surabaya, Senin. Sebelumnya Wagub memimpin rapat koordinasi percepatan pemanfaatan Waduk Nipah di Pendapa Kabupaten Sampang. Rapat itu dihadiri Bupati Sampang Noer Tjahja, Asisten IV Sekdaprov Jatim Akhmad Sukardi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Jatim Supaat, Kepala Bakorwil Madura di Pamekasan Eddy Santoso, dan pejabat Pemkab Sampang. Saifullah mengungkapkan bahwa Waduk Nipah itu sebenarnya dibangun pada 1973. Namun, pembangunannya sempat terhenti pada 1993 setelah terjadi insiden berdarah dalam proses pembebasan lahan. Insiden berdarah yang terjadi pada rezim Orde Baru itu akibat masyarakat menentang tindakan represif TNI/Polri dalam pembebasan lahan itu. "Jika air di waduk Nipah benar-benar dimanfaatkan secara maksimal, maka dapat menjadi sumber air irigasi sekaligus untuk mendukung ketahanan pangan Sampang dan Madura," kata Saifullah yang berpengalaman meliput insiden itu saat masih menjadi wartawan sebuah tabloid di era Orde Baru itu. Selain itu, waduk tersebut untuk kepentingan konservasi dan memenuhi kebutuhan air bersih warga di sekitar waduk tersebut. "Sebelum waduk tersebut dimanfaatkan, kami terus melakukan pendekatan secara persuasif dan partisipasif," katanya. Ia menambahkan, percepatan pemanfaatan air di waduk Nipah tersebut tidak lepas dari tuntutan masyarakat atas kebutuhan air, khususnya pada sektor pertanian dan ketahanan pangan. Waduk tersebut diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan irigasi untuk pengairan sawah dan perkebunan seluas 1.150 hektare. Sementara itu, Bupati Sampang Noer Tjahja menegaskan bahwa pemerintah harus melakukan terobosan agar waduk tersebut segera dimanfaatkan. Bahkan pihaknya telah mengirimkan surat kepada Sekjen Kementerian Pekerjaan Umum agar waduk tersebut segera diresmikan. "Kami targetkan pada akhir 2011 waduk tersebut bisa diresmikan. Kami berharap Presiden RI yang meresmikan, karena proyek ini sangat prestisius," katanya. Waduk tersebut berada di atas lahan seluas 527 hektare. Pembangunan waduk tersebut telah menghabiskan anggaran sebesar Rp168,3 miliar untuk pembangunan fisik dan Rp43,9 miliar untuk pembebasan lahan.*

Pewarta:

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011