Bupati Magetan Suprawoto menyatakan corak Shibori Nawangsari yang merupakan batik produksi warga Kelurahan Tawanganom menambah jumlah koleksi batik khas di wilayah setempat.

"Terima kasih untuk para perajin Batik Shibori Nawangsari. Ini adalah salah satu upaya kita menggerakkan ekonomi kerakyatan," ujar Bupati Suprawoto di Magetan, Minggu.

Pihaknya mengapresiasi warganya yang telah kreatif sehingga mampu meluncurkan koleksi batik baru sebagai upaya untuk mendongkrak perekonomian dan budaya daerah Magetan.

Agar pasar batik tetap bisa berjalan di Magetan, pihaknya meminta warga setempat harus bangga dengan cara menyukai dan memakai produk khas Magetan.

"Oleh sebab itu, Saya selalu pakai batik khas Magetan. Jarang Saya pakai batik dari daerah lain," kata Kang Woto, sapaan akrabnya.

Lurah Tawanganom Safaat Setia Romadhon mengatakan Batik Shibori Nawangsari memiliki corak atau motif khas semut dan lintang.

"Semut mengandung filosofi kebersamaan, yang artinya bersama-sama guyub rukun mewarnai Kelurahan Tawanganom. Adapun lintang mengandung filosofi meskipun jauh dan kecil bentuknya, tapi tetap dapat menyinari jagat raya," ucap Safaat.

Ia menjelaskan saat ini ada sebanyak delapan perajin Batik Shibori Nawangsari di Kelurahan Tawanganom. Ke depan diharapkan batik tersebut dapat masuk ke toko-toko pakaian maupun bahan pakaian di daerah Magetan.

Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Magetan menyebutkan saat ini terdapat 50 kerajinan batik yang telah tercatat di Disperindag setempat.

Keberadaan batik tersebut dinilai semakin mendorong sektor ekonomi dan pariwisata yang menjadi andalan di kabupaten Magetan.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022