Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto, Jawa Timur, konsisten untuk memulihkan perekonomian dari dampak pandemi COVID-19, salah satunya lewat program inkubasi wirausaha.
 
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Senin, mengatakan saat ini program inkubasi wirausaha terus dilakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
 
"Semula, program ini dicetuskan Pemkot Mojokerto melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopukmperindag) dalam merespons meningkatnya jumlah pengangguran akibat pandemi COVID-19," katanya.
 
Ia mengatakan, program tersebut dicetuskan karena banyak warga yang penghasilannya menurun saat pandemi COVID-19.
 
"Banyak yang penghasilannya menurun. Maka Pemkot Mojokerto konsisten, dalam tiga tahun ini terus mentransfer ilmu, membekali masyarakat dengan berbagai pelatihan," ujar Wali Kota Ika Puspitasari saat menutup pelatihan wirausaha di Gedung Raw Material, Surodinawan, Kota Mojokerto.
 
Ia mengatakan, sebelumnya juga terdapat beragam pelatihan dalam bidang pembuatan makanan dan minuman, kerajinan kriya, alas kaki, membatik, dan lain-lain.
 
Menurut dia, pelatihan-pelatihan tersebut mendatangkan narasumber ahli yang merupakan wirausahawan sukses di masing-masing bidang, baik dari dalam kota maupun luar kota.
 
Ia mengatakan, tidak sekadar transfer ilmu perihal teknis, para narasumber tersebut juga banyak berbagi mengenai kiat-kiat sukses dalam berwirausaha, sehingga secara tidak langsung juga memotivasi para peserta.
 
"Semua transfer ilmu ini tujuannya agar bisa anda manfaatkan untuk menambah penghasilan, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan anda sekeluarga," kata  Wali Kota perempuan pertama Kota Mojokerto ini.
 
Keseriusan Pemkot Mojokerto menggarap program Inkubasi wirausaha juga dilanjutkan dengan pendampingan, pemberian bantuan permodalan sesuai bidang usaha masing-masing, dan pembentukan koperasi atau sering disebut 4P (Pelatihan, Pendampingan, Permodalan, dan Pembentukan Koperasi).
 
"Dengan demikian, target untuk melahirkan pelaku UMKM baru di berbagai bidang benar-benar dapat terwujud. Hal tersebut tentu kemudian berpengaruh pada tingkat pengangguran di Kota Mojokerto. Terbukti, tingkat pengangguran terbuka (TPT) mengalami penurunan," ujar dia.
 
Sejak terjadi pandemi, TPT pada 2020 mengalami kenaikan menjadi 6,74 persen, padahal di tahun sebelumnya hanya 2,63 persen. Namun, upaya pemulihan ekonomi terus dilakukan, termasuk melalui program inkubasi wirausaha. Sehingga, di tahun-tahun berikutnya TPT konsisten mengalami penurunan hingga tahun 2022 tercatat di angka 5,05 persen.
 
Meski belum dapat mencapai angka seperti sebelum terjadi pandemi, Wali Kota berharap semua pihak tetap optimistis mengingat upaya sepatutnya tidak hanya dari pihaknya, melainkan dukungan para warga terhadap upaya yang ada juga tidak kalah penting.
 
"Kami memantau betul, ilmu yang anda peroleh agar dapat diaplikasikan. Tapi tentu itu juga belum cukup. Maka, kami juga berharap andan mau, dengan niat yang kuat untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat, dan tidak mudah menyerah," ujarnya. (*)

Baca juga: Pemkot fasilitasi inkubasi wirausaha penerima PKH di Mojokerto

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022