Bojonegoro - Stok berbagai macam jenis beras di penggilingan padi di wilayah Bojonegoro dan Tuban, Jawa Timur, dalam dua pekan terakhir, cenderung semakin berkurang yang mengakibatkan pedagang kesulitan memperoleh beras. "Perolehan beras kami dari penggilingan jumlahnya mulai berkurang, itu pun dengan harga yang terus naik," kata seorang pedagang beras di pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Sakim, Selasa. Hal senada juga disampaikan pedagang beras lainnya, Waris yang menyebutkan, perolehan beras pedagang di pasar setempat, dalam dua pekan terakhir, cenderung turun akibat serangan hama wereng yang mengakibatkan petani gagal penen. Meski demikian, kata Sakim, dirinya masih bisa memperoleh beras berkisar 10 ton per hari. Namun, dalam kondisi normal perolehan beras dari penggilingan padi bisa di atas 10 ton per hari. Waris mengaku, masih bisa memperoleh beras dari penggilingan padi baik yang lokasinya di Tuban dan Bojonegoro berkisar enam ton per hari. Itupun untuk memperoleh cukup sulit dengan harga yang selalu naik. "Kalau perhitungan saya dalam sebulan terakhir kenaikan beras mencapai Rp1.000 per kilogram." Diperkirakan stok beras di penggilingan padi di dua kabupaten tersebut dalam sebulan akan habis. "Sepanjang tidak ada beras impor masuk, bisa terjadi kelangkaan beras," katanya. Di Bojonegoro, harga beras dalam dua pekan terakhir masih terjadi kenaikan seperti berbagai jenis beras Ir 64 dan Ciherang naik menjadi Rp6.800/kilogram dari semula Rp6.400/kg. Sedangkan beras miskin (raskin) naik menjadi Rp6.200 dari semula Rp5.400/kilogram. Sementara itu, harga beras poles produksi Bojonegoro dan Tuban, naik sekitar Rp300 di kisaran Rp7.000-Rp7.900/kilogram. Baik Sakim maupun Waris mengatakan, harga beras diperkirakan masih akan terus naik, apalagi memasuki bulan ramadhan. Kecuali, Pemerintah mendatangkan beras impor untuk mencukupi kebutuhan beras di daerah. "Sekarang masyarakat di pedesaan mulai ikut membeli beras, sebab mereka sudah tidak memiliki stok, akibat panen gagal," kata seorang pedagang beras lainnya, Evi.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011