Indonesia terpilih menjadi tuan rumah International Footwear Conference (IFC) ke-40 pada tahun 2023 melalui konfrensi Confederation of International Footwear Association (CIFA) di Hongkong.

Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko dalam siaran pers yang diterima di Surabaya, Jumat, mengatakan tak hanya menjadi tuan rumah tetapi Indonesia juga terpilih menjadi Presiden CIFA.

"Tahun ini, kami terpilih menjadi Presiden CIFA dan berkewajiban menjadi tuan rumah mengadakan konferensi internasional ke-40 di Jakarta," kata dia.

Pertemuan ke-39 di Hongkong kemarin, menurut dia, merupakan pertemuan pertama setelah sempat vakum selama dua tahun akibat pandemi, saat pertemuan tersebut dibahas bagaimana pengembangan industri alas kaki di masa pasca-pandemi serta kebijakan pemerintah di berbagai negara.

"Indonesia dipandang sebagai negara dengan penanganan pandemi yang cukup baik. Bahkan sebagian brand mengalihkan pesanannya dari yang semula ke China ke Indonesia dan Vietnam," ujarnya.

Tercatat di tahun 2020, lanjutnya, ekspor sepatu mengalami kenaikan 8,97 persen, tahun 2021 naik 28,3 persen.

"Pada periode Januari hingga September 2022 ini, sudah ada kenaikan 35,57 persen," tuturnya.

Eddy mengingatkan, ancaman resesi yang diprediksi banyak kalangan terjadi di tahun depan akan terasa imbasnya di industri alas kaki, karena perlambatan ekonomi, konsumen akan membatasi belanjanya sehingga menyebabkan over stock di toko-toko.

Bahkan, Ketua Apindo Jawa Timur (Jatim) itu, menyebut beberapa brand besar sudah menyatakan akan mengurangi order ke semua negara tempat produksinya hampir 50 persen.

"Setidaknya tiga brand besar sepatu untuk keperluan olahraga sudah menyatakan hal tersebut. Pengurangan order akan berlaku 5-6 bulan ke depan dengan harapan stok yang sekarang masih menumpuk di toko sudah terjual dan kemudian mereka akan menambah lagi ordernya bahkan bisa naik hingga 30 persen," ujarnya.(*)

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022