Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan peremajaan pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada yang usianya sudah tua bertujuan untuk meningkatkan kualitas air bersih yang diproduksi PDAM.
"Pipa lawas (lama) juga berdampak pada mutu air," kata Wali Kota Eri Cahyadi melalui keterangan tertulisnya di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, pihaknya mendukung langkah PDAM Surya Sembada yang berencana akan menyesuaikan tarif air sebab PDAM Surya Sembada juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk melakukan peremajaan pipa.
Apalagi, lanjut dia, PDAM Surya Sembada dituntut oleh masyarakat untuk memberikan pelayanan air yang baik.
"Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan perawatan dari segi papa, penjernihan air, dan menghilangkan air dari bakteri. Di situlah PDAM ingin menaikkan tarif air, setelah melakukan pengecekan dengan model seperti itu maka saya sepakat ada kenaikan tarif PDAM," kata Cak Eri panggilan lekatnya.
Mengenai peremajaan pipa tersebut, Cak Eri mencontohkan, kualitas air yang ada di rumahnya. Saat dilakukan pengecekan, air yang mengalir di rumahnya juga tampak keruh karena disebabkan oleh pipa air yang telah berumur puluhan tahun.
Baca juga: Warga miskin di Surabaya dapat air PDAM gratis, begini kriterianya
"Contoh di rumah saya di tandon itu airnya keruh, lalu saat dicoba dipotong pipanya, ketika air masuk ke pipa air menjadi kotor. Pipa itu ternyata sudah ada sejak tahun 1970-an dan sudah berkarat, maka harus diganti, kalau diganti investasi ini biayanya mahal," kata dia.
Oleh sebab itu, kata dia, dengan adanya kenaikan tarif, PDAM Surya Sembada bisa membuat spam-spam baru, hingga melakukan peremajaan pipa pada beberapa titik. Hal itu dikarenakan, PDAM Surya Sembada telah memiliki target untuk melakukan peremajaan pipa.
"Spam-spam baru, peremajaan pipa ada berapa titik, dan itu ada targetnya yang harus bersih dulu. Kan dia (PDAM) mau investasi. Yang penting air bagi warga Surabaya bisa bersih, karena saya berharap air PDAM bisa langsung diminum," ujar dia.
Dirut PDAM Surabaya Arief Wisnu sebelumnya memperkirakan peremajaan pipa PDAM yang usianya di atas 30-50 tahun dengan panjang 2.018 kilometer membutuhkan biaya sekitar Rp2 triliun.
"Kalau average rata-rata biaya itu kurang lebih Rp1 Miliar per kilometer, berarti paling tidak kami membutuhkan Rp2 Triliun untuk mengganti 2.018 kilometer pipa. Itu baru bahas pipa belum lainnya," kata Wisnu panggilan lekatnya.
Menurut dia, sejak 17 tahun yang lalu, PDAM Surya Sembada belum melakukan upaya terhadap penyesuaian tarif atau kenaikan tarif air bersih. Padahal, diperlukan pemeliharaan jaringan pipa dan instalasi untuk mengimplementasikan operasional pelayanan penyediaan air bagi seluruh warga di Kota Pahlawan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Pipa lawas (lama) juga berdampak pada mutu air," kata Wali Kota Eri Cahyadi melalui keterangan tertulisnya di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, pihaknya mendukung langkah PDAM Surya Sembada yang berencana akan menyesuaikan tarif air sebab PDAM Surya Sembada juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk melakukan peremajaan pipa.
Apalagi, lanjut dia, PDAM Surya Sembada dituntut oleh masyarakat untuk memberikan pelayanan air yang baik.
"Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan perawatan dari segi papa, penjernihan air, dan menghilangkan air dari bakteri. Di situlah PDAM ingin menaikkan tarif air, setelah melakukan pengecekan dengan model seperti itu maka saya sepakat ada kenaikan tarif PDAM," kata Cak Eri panggilan lekatnya.
Mengenai peremajaan pipa tersebut, Cak Eri mencontohkan, kualitas air yang ada di rumahnya. Saat dilakukan pengecekan, air yang mengalir di rumahnya juga tampak keruh karena disebabkan oleh pipa air yang telah berumur puluhan tahun.
Baca juga: Warga miskin di Surabaya dapat air PDAM gratis, begini kriterianya
"Contoh di rumah saya di tandon itu airnya keruh, lalu saat dicoba dipotong pipanya, ketika air masuk ke pipa air menjadi kotor. Pipa itu ternyata sudah ada sejak tahun 1970-an dan sudah berkarat, maka harus diganti, kalau diganti investasi ini biayanya mahal," kata dia.
Oleh sebab itu, kata dia, dengan adanya kenaikan tarif, PDAM Surya Sembada bisa membuat spam-spam baru, hingga melakukan peremajaan pipa pada beberapa titik. Hal itu dikarenakan, PDAM Surya Sembada telah memiliki target untuk melakukan peremajaan pipa.
"Spam-spam baru, peremajaan pipa ada berapa titik, dan itu ada targetnya yang harus bersih dulu. Kan dia (PDAM) mau investasi. Yang penting air bagi warga Surabaya bisa bersih, karena saya berharap air PDAM bisa langsung diminum," ujar dia.
Dirut PDAM Surabaya Arief Wisnu sebelumnya memperkirakan peremajaan pipa PDAM yang usianya di atas 30-50 tahun dengan panjang 2.018 kilometer membutuhkan biaya sekitar Rp2 triliun.
"Kalau average rata-rata biaya itu kurang lebih Rp1 Miliar per kilometer, berarti paling tidak kami membutuhkan Rp2 Triliun untuk mengganti 2.018 kilometer pipa. Itu baru bahas pipa belum lainnya," kata Wisnu panggilan lekatnya.
Menurut dia, sejak 17 tahun yang lalu, PDAM Surya Sembada belum melakukan upaya terhadap penyesuaian tarif atau kenaikan tarif air bersih. Padahal, diperlukan pemeliharaan jaringan pipa dan instalasi untuk mengimplementasikan operasional pelayanan penyediaan air bagi seluruh warga di Kota Pahlawan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022