Indeks pembangunan manusia (IPM) Provinsi Jawa Timur tahun 2022 naik 0,61 poin atau 0,85 persen dari tahun sebelumnya, sehingga menjadi 72,75, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyambut baik peningkatan IPM tahun ini.
"Alhamdulillah meskipun pandemi COVID-19 masih melanda, tapi meningkatnya IPM Jatim ini menjadi penguat Optimis Jatim Bangkit. Optimisme ini menjadi kekuatan dan semangat semua, Insya Allah kita bisa bangkit lebih kuat lagi ke depan," katanya di Surabaya, Jumat.
Mengacu data BPS, peningkatan IPM Jatim terdorong oleh semua indikator, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga pengeluaran per kapita per tahun yang disesuaikan.
Gubernur Khofifah mengungkapkan Pemprov Jatim terus berkomitmen meningkatkan IPM secara luas, mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, pendapatan perkapita, usia harapan hidup, hingga mengurangi angka kemiskinan.
"Tentunya ini semua kita lakukan untuk mendorong Jatim menjadi provinsi yang berkemajuan, berdaya saing, unggul, dan yang paling utama adalah kesejahteraan masyarakat meningkat," ujarnya.
Mantan Menteri Sosial itu menandaskan IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia, khususnya masyarakat Jatim.
"IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah negara. IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyambut baik peningkatan IPM tahun ini.
"Alhamdulillah meskipun pandemi COVID-19 masih melanda, tapi meningkatnya IPM Jatim ini menjadi penguat Optimis Jatim Bangkit. Optimisme ini menjadi kekuatan dan semangat semua, Insya Allah kita bisa bangkit lebih kuat lagi ke depan," katanya di Surabaya, Jumat.
Mengacu data BPS, peningkatan IPM Jatim terdorong oleh semua indikator, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga pengeluaran per kapita per tahun yang disesuaikan.
Gubernur Khofifah mengungkapkan Pemprov Jatim terus berkomitmen meningkatkan IPM secara luas, mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, pendapatan perkapita, usia harapan hidup, hingga mengurangi angka kemiskinan.
"Tentunya ini semua kita lakukan untuk mendorong Jatim menjadi provinsi yang berkemajuan, berdaya saing, unggul, dan yang paling utama adalah kesejahteraan masyarakat meningkat," ujarnya.
Mantan Menteri Sosial itu menandaskan IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia, khususnya masyarakat Jatim.
"IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah negara. IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022