Ribuan warga mengikuti kegiatan donor darah bertema "1.000 Insan Pendidikan Peduli Sesama Melalui aksi Donor Darah" yang digelar Dinas Pendidikan Jawa Timur bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia setempat di Kota Surabaya, Senin.
"Kegiatan ini digelar untuk menyemarakkan Hari Jadi ke-77 Provinsi Jawa Timur. Selain itu digelar untuk menumbuhkan minat pelajar dalam melakukan donor darah yang masih rendah," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi.
Wahid mengatakan, ribuan peserta yang mengikuti kegiatan selama dua hari, 14-15 November 2022 berasal dari siswa SMA/SMK di Jawa Timur, guru dan tenaga pendidik.
Menurut Wahid, dengan jumlah pelajar SMA/SMK dan SLB di Jawa Timur yang mencapai 1,3 juta, kesempatan menjadi sangat potensial untuk menumbuhkan gerakan donor darah.
"Melihat jumlah pelajar kita dan guru yang cukup banyak di Jatim, mulai tahun 2022 ini kami adakan gerakan donor darah insan pendidikan. Mudah-mudahan ini menjadi kegiatan rutin," ujar dia.
Wahid menambahkan, gerakan 1.000 insan pendidikan donor darah ini, juga menjadi kesempatan untuk sosialisasi manfaat dan pentingnya donor darah karena dengan donor darah bisa membuat tubuh semakin sehat.
"Kami harapkan pelajar yang turut berpartisipasi pada kegiatan ini bisa mensosialisasikan kepada teman-temannya karena menjadi hal yang positif untuk meningkatkan donor darah siswa," kata dia.
Kegiatan donor tersebut tidak hanya dilaksanakan di kantor Dinas Pendidikan Jatim saja, tapi juga digelar di 24 cabang dinas pendidikan wilayah setempat.
Sementara itu, Ketua PMI Jatim Imam Utomo mengatakan, saat ini stok darah di PMI Jawa Timur masih cukup aman. Seperti di Surabaya stok darah per hari mencapai 350 kantong.
"Masing-masing daerah ini berbeda-beda stok darah ya. Sesuai dengan kemampuan daerah masing-masing. Darah hanya disimpan paling lama tiga hari. Jadi setelah didapat stok darah dari para relawan ini langsung di proses dan diberikan ke yang lebih membutuhkan. Tidak boleh lama di bank darah," ujarnya.
Ditambahkan Imam, sukarelawan donor darah yang dimiliki PMI saat ini masih belum banyak. Karena itu, pihaknya bersyukur Disdik Jatim menggelar aksi 1.000 donor darah untuk menumbuhkan meningkatkan minat pelajar menjadi relawan.
"Antusiasme donor darah masih rendah. Dan harus ada sosialisasi bahwa donor darah ini sehat. Kami berterima kasih dengan kegiatan Dinas Pendidikan Jatim menggelar aksi ini," kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Kegiatan ini digelar untuk menyemarakkan Hari Jadi ke-77 Provinsi Jawa Timur. Selain itu digelar untuk menumbuhkan minat pelajar dalam melakukan donor darah yang masih rendah," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi.
Wahid mengatakan, ribuan peserta yang mengikuti kegiatan selama dua hari, 14-15 November 2022 berasal dari siswa SMA/SMK di Jawa Timur, guru dan tenaga pendidik.
Menurut Wahid, dengan jumlah pelajar SMA/SMK dan SLB di Jawa Timur yang mencapai 1,3 juta, kesempatan menjadi sangat potensial untuk menumbuhkan gerakan donor darah.
"Melihat jumlah pelajar kita dan guru yang cukup banyak di Jatim, mulai tahun 2022 ini kami adakan gerakan donor darah insan pendidikan. Mudah-mudahan ini menjadi kegiatan rutin," ujar dia.
Wahid menambahkan, gerakan 1.000 insan pendidikan donor darah ini, juga menjadi kesempatan untuk sosialisasi manfaat dan pentingnya donor darah karena dengan donor darah bisa membuat tubuh semakin sehat.
"Kami harapkan pelajar yang turut berpartisipasi pada kegiatan ini bisa mensosialisasikan kepada teman-temannya karena menjadi hal yang positif untuk meningkatkan donor darah siswa," kata dia.
Kegiatan donor tersebut tidak hanya dilaksanakan di kantor Dinas Pendidikan Jatim saja, tapi juga digelar di 24 cabang dinas pendidikan wilayah setempat.
Sementara itu, Ketua PMI Jatim Imam Utomo mengatakan, saat ini stok darah di PMI Jawa Timur masih cukup aman. Seperti di Surabaya stok darah per hari mencapai 350 kantong.
"Masing-masing daerah ini berbeda-beda stok darah ya. Sesuai dengan kemampuan daerah masing-masing. Darah hanya disimpan paling lama tiga hari. Jadi setelah didapat stok darah dari para relawan ini langsung di proses dan diberikan ke yang lebih membutuhkan. Tidak boleh lama di bank darah," ujarnya.
Ditambahkan Imam, sukarelawan donor darah yang dimiliki PMI saat ini masih belum banyak. Karena itu, pihaknya bersyukur Disdik Jatim menggelar aksi 1.000 donor darah untuk menumbuhkan meningkatkan minat pelajar menjadi relawan.
"Antusiasme donor darah masih rendah. Dan harus ada sosialisasi bahwa donor darah ini sehat. Kami berterima kasih dengan kegiatan Dinas Pendidikan Jatim menggelar aksi ini," kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022