Surabaya (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai mengukuhkan pengurus Student Achievement Center (SAC) tingkat provinsi dalam upaya memperkuat iklim prestasi akademik dan non-akademik di kalangan pelajar.
"SAC menjadi salah satu inovasi dalam mendukung pencapaian prestasi pelajar," kata Aries saat pengukuhan yang dihadiri oleh 176 perwakilan pengurus SAC tingkat kabupaten/kota dari 1.507 SMA negeri dan swasta se-Jawa Timur di Surabaya, Rabu.
Program ini dirancang untuk membina siswa berbakat di berbagai bidang, mulai dari sains dan teknologi (saintek), sosial humaniora (soshum), hingga olahraga dan seni (orsen).
"Pendidikan tidak lepas dari inovasi dan kreativitas. Semakin tinggi ilmu yang kita pelajari, semakin luas wawasan dan literasi yang dapat dikembangkan," ujarnya.
Menurut Aries, pembentukan SAC di tingkat provinsi, yang kemudian diperluas hingga kabupaten/kota dan sekolah, akan mempermudah pemetaan serta pembinaan siswa berprestasi.
Ia menegaskan bahwa setiap siswa memiliki potensi inovatif yang harus didukung dan difasilitasi oleh lingkungan pendidikan.
Dindik Jatim berharap program SAC dapat meningkatkan mutu pendidikan serta melahirkan lebih banyak siswa berprestasi yang siap bersaing di tingkat nasional dan internasional.
"Melalui SAC kita bisa melakukan pemetaan potensi siswa dan membimbing mereka agar dapat meraih prestasi yang lebih tinggi, termasuk dalam ajang-ajang bergengsi di tingkat nasional hingga internasional," katanya.
Ia juga mencontohkan dampak positif dari program tersebut, seperti di Pamekasan, di mana Pusat Pendidikan Sains yang sebelumnya sempat vakum kini kembali diaktifkan.
Sekretaris SAC Provinsi, Sunaryanto, menyambut baik inisiatif tersebut dan mengungkapkan bahwa pihaknya telah membentuk struktur organisasi SAC di sekolah-sekolah dengan model yang selaras dengan pengurus di tingkat provinsi.
"Kami telah menyiapkan strategi peningkatan prestasi dalam jangka pendek, menengah, dan panjang untuk menyiapkan siswa menghadapi berbagai kompetisi di bidang masing-masing," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa di bidang olahraga dan seni, pihaknya bekerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), sedangkan untuk bidang saintek dan soshum kerja sama dilakukan dengan perguruan tinggi seperti Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
"Tahun depan kami akan mulai membentuk bibit unggul sejak kelas 10 melalui psikotes dan asesmen, sehingga potensi siswa dapat dikembangkan secara optimal," ujarnya.
