Sebuah badan jembatan penghubung antarkecamatan di Desa Kunti Ponorogo runtuh akibat aliran air sungai yang terbendung aneka sampah kayu di tiang penyangga tengah sehingga meluap hingga ke pemukiman warga sekitar dan memutus akses jalan dari kedua arah.

"Banyak sampah kayu dan rumpun bambu yang tersangkut sehingga aliran air sungai tertahan dan membuat beban tiang jembatan menjadi terlalu besar," kata Sugeng Riyadi, perangkat Desa Kunti, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, Kamis.

Peristiwa putusnya jembatan yang memiliki panjang 15 meter dan kelebaran 6 meter tersebut terjadi pada Rabu (9/11) malam, sekitar pukul 21.00 WIB.

Warga sempat melihat detik-detik ambrolnya jembatan di jalur utama penghubung antara dua dusun dan menjadi jalur lintas antarkecamatan itu.

Beruntung tidak ada kendaraan ataupun orang yang sedang melintas, sehingga tidak menyebabkan korban jiwa.

Akibat putusnya jembatan itu, arus lalu lintas terganggu. Warga harus berputar arah untuk menyeberangi sungai dan mencapai tujuan.

"Memang ada jalur alternatif lain namun harus memutar sejauh satu kilometer," ujarnya.

Karyono mengatakan jika hujan deras mulai pukul 16.00 WIB, baru pukul 21.00 WIB jembatan ambrol.

“Kebetulan tadi saya mau melintas ke jembatan tersebut, karena hendak pulang. Tiba-tiba saja ambrol dan putus,” tutur dia.

Putusnya jembatan tidak saja memutus akses warga, namun juga aliran air PDAM, sehingga saat ini warga kesulitan mendapatkan air bersih, cuma mengandalkan pompa air.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022