PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) siap memberikan dukungan terhadap pengembangan benih padi dan palawija bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DipertaKP) Provinsi Jawa Timur untuk menjaga stabilitas dan ketahanan pangan di Tanah Air.
Dukungan tersebut diwujudkan dalam kerja sama berupa pendampingan pengolahan lahan pertanian dan pengaplikasian pupuk untuk pembibitan menggunakan produk Pupuk Kaltim agar kebutuhan bibit unggul bagi petani selama musim tanam dapat terpenuhi.
VP Marketing Business Partner Retail Pupuk Kaltim Yusva Sulistyo dalam rilis yang diterima di Malang, Kamis, mengatakan kerja sama dengan DipertaKP Jatim dilaksanakan pada lahan seluas 253 hektare yang diperkirakan butuh ketersediaan pupuk sekitar 200 ton setiap musim tanam.
Tahap awal dilaksanakan sosialisasi produk bagi UPT Pengembangan Benih Padi dan Palawija se-Provinsi Jawa Timur, sehingga bisa diaplikaskan secara maksimal dalam mendorong produktivitas lahan dan benih.
"Produk yang akan digunakan, di antaranya Biodex dan Ecofert sebagai produk hayati Pupuk Kaltim yang sesuai pada berbagai jenis lahan untuk proses soil treatment maupun pembuatan pupuk organik," kata Yusva.
Ia menjelaskan Biodex dan Ecofert merupakan paket pengolahan lahan yang terbukti kualitas serta efektivitasnya dalam menjaga daya dukung lahan agar tetap sehat dan berkelanjutan. Biodex diproduksi sebagai bioaktivator perombak atau pendegradasi bahan organik ramah lingkungan, untuk membantu perbaikan kualitas tanah pertanian.
"Selain itu, Biodex juga bisa dimanfaatkan sebagai biopestisida untuk memproteksi tanaman agar tahan terhadap serangan penyakit, karena memiliki kandungan bakteri Trichoderma sp," kata Yusva.
Sementara Ecofert, memiliki kandungan Aspergillus niger dan Pseudomonas Mendocina, yang mampu menambat nitrogen dan melarutkan fosfat, sehingga efisiensi dan efektivitas pemupukan lebih meningkat.
"Pada perlakuannya, petani harus melakukan pemupukan secara berimbang agar sifat biologis, fisika dan kimia tanah selalu terjaga. Sehingga tanaman mampu tumbuh dengan baik dan mencapai produktivitas yang optimal," tambah Yusva.
Peningkatan produktivitas hasil pertanian dengan pengaplikasian Biodex dan Ecofert pada lahan telah dibuktikan banyak petani di berbagai daerah Indonesia.
Misalnya, produktivitas padi varietas Ciherang hasil ubinan BPP Sukorejo Kabupaten Ponorogo, mengalami kenaikan sebesar 20 persen dengan hasil rata-rata 7,9 ton per hektare dibanding sebelumnya 6,5 ton per hektar. Dalam artian, ada kenaikan hasil 1,3 ton per hektare selama pendampingan Pupuk Kaltim.
"Selain itu, komoditas padi Inpari 32 di Sukomoro Magetan juga mengalami kenaikan produktivitas sebesar 20 persen dari sebelumnya, dengan kenaikan rata-rata 1,5 ton per hektare," ucapnya.
Penggunaan pupuk hayati dengan dosis yang tepat juga harus disertai dengan kecukupan nutrisi unsur hara makro lainnya.
Urea Daun Buah Granul dan NPK Pelangi 15-15-15 terbukti dan dirasakan efektivitasnya oleh DipertaKP Provinsi Jawa Timur.
Setelah menggunakan Urea Daun Buah Granul sebanyak 30 ton dan NPK Pelangi 15-15-15 27 ton pada musim tanam sebelumnya, DipertaKP Provinsi Jawa Timur menilai formulasi tersebut merupakan yang paling tepat dan ampuh pada tanaman.
Program kerja sama ini diharapkan mampu memenuhi ketersediaan bibit unggul bagi petani di Jatim secara umum, termasuk meningkatkan daya dukung lahan agar produktivitas hasil pertanian lebih optimal.
Hal ini sejalan dengan visi DipertaKP Jatim, utamanya dalam mendorong peningkatan kadar C-organik pada tanah dan sifat biologis lainnya. "Pupuk Kaltim siap mendukung program Pemprov Jatim menuju mandiri benih, sebagai wujud kontribusi perusahaan dalam menjaga ketahanan pangan nasional," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Dukungan tersebut diwujudkan dalam kerja sama berupa pendampingan pengolahan lahan pertanian dan pengaplikasian pupuk untuk pembibitan menggunakan produk Pupuk Kaltim agar kebutuhan bibit unggul bagi petani selama musim tanam dapat terpenuhi.
VP Marketing Business Partner Retail Pupuk Kaltim Yusva Sulistyo dalam rilis yang diterima di Malang, Kamis, mengatakan kerja sama dengan DipertaKP Jatim dilaksanakan pada lahan seluas 253 hektare yang diperkirakan butuh ketersediaan pupuk sekitar 200 ton setiap musim tanam.
Tahap awal dilaksanakan sosialisasi produk bagi UPT Pengembangan Benih Padi dan Palawija se-Provinsi Jawa Timur, sehingga bisa diaplikaskan secara maksimal dalam mendorong produktivitas lahan dan benih.
"Produk yang akan digunakan, di antaranya Biodex dan Ecofert sebagai produk hayati Pupuk Kaltim yang sesuai pada berbagai jenis lahan untuk proses soil treatment maupun pembuatan pupuk organik," kata Yusva.
Ia menjelaskan Biodex dan Ecofert merupakan paket pengolahan lahan yang terbukti kualitas serta efektivitasnya dalam menjaga daya dukung lahan agar tetap sehat dan berkelanjutan. Biodex diproduksi sebagai bioaktivator perombak atau pendegradasi bahan organik ramah lingkungan, untuk membantu perbaikan kualitas tanah pertanian.
"Selain itu, Biodex juga bisa dimanfaatkan sebagai biopestisida untuk memproteksi tanaman agar tahan terhadap serangan penyakit, karena memiliki kandungan bakteri Trichoderma sp," kata Yusva.
Sementara Ecofert, memiliki kandungan Aspergillus niger dan Pseudomonas Mendocina, yang mampu menambat nitrogen dan melarutkan fosfat, sehingga efisiensi dan efektivitas pemupukan lebih meningkat.
"Pada perlakuannya, petani harus melakukan pemupukan secara berimbang agar sifat biologis, fisika dan kimia tanah selalu terjaga. Sehingga tanaman mampu tumbuh dengan baik dan mencapai produktivitas yang optimal," tambah Yusva.
Peningkatan produktivitas hasil pertanian dengan pengaplikasian Biodex dan Ecofert pada lahan telah dibuktikan banyak petani di berbagai daerah Indonesia.
Misalnya, produktivitas padi varietas Ciherang hasil ubinan BPP Sukorejo Kabupaten Ponorogo, mengalami kenaikan sebesar 20 persen dengan hasil rata-rata 7,9 ton per hektare dibanding sebelumnya 6,5 ton per hektar. Dalam artian, ada kenaikan hasil 1,3 ton per hektare selama pendampingan Pupuk Kaltim.
"Selain itu, komoditas padi Inpari 32 di Sukomoro Magetan juga mengalami kenaikan produktivitas sebesar 20 persen dari sebelumnya, dengan kenaikan rata-rata 1,5 ton per hektare," ucapnya.
Penggunaan pupuk hayati dengan dosis yang tepat juga harus disertai dengan kecukupan nutrisi unsur hara makro lainnya.
Urea Daun Buah Granul dan NPK Pelangi 15-15-15 terbukti dan dirasakan efektivitasnya oleh DipertaKP Provinsi Jawa Timur.
Setelah menggunakan Urea Daun Buah Granul sebanyak 30 ton dan NPK Pelangi 15-15-15 27 ton pada musim tanam sebelumnya, DipertaKP Provinsi Jawa Timur menilai formulasi tersebut merupakan yang paling tepat dan ampuh pada tanaman.
Program kerja sama ini diharapkan mampu memenuhi ketersediaan bibit unggul bagi petani di Jatim secara umum, termasuk meningkatkan daya dukung lahan agar produktivitas hasil pertanian lebih optimal.
Hal ini sejalan dengan visi DipertaKP Jatim, utamanya dalam mendorong peningkatan kadar C-organik pada tanah dan sifat biologis lainnya. "Pupuk Kaltim siap mendukung program Pemprov Jatim menuju mandiri benih, sebagai wujud kontribusi perusahaan dalam menjaga ketahanan pangan nasional," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022