Rektor Universitas Jember (Unej) Iwan Taruna mengharapkan kegiatan Unej Film Festival (UNEFF) 2022 yang digelar di kampus setempat dapat mengembangkan sektor industri kreatif perfilman di kabupaten setempat.
"Kegiatan itu juga mempromosikan Jember sebagai kota kreatif dan salah satu barometer perfilman nasional," kata Iwan Taruna saat membuka Unej Film Festival di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) kampus setempat, Rabu.
Ia mengatakan adanya UNEFF 2022 membawa empat misi yakni pertama, misi memperkenalkan keberadaan Program Studi Televisi dan Film (PSTF) dan FIB serta Unej kepada anak muda sebagai calon mahasiswa mengingat media film dekat dengan generasi milenial.
"Kedua, misi pengembangan budaya, oleh karena itu hendaknya UNEFF 2022 melahirkan film-film yang bersumber pada budaya dan kearifan lokal. Contohnya film yang khas Jember dan wilayah Tapal Kuda," tuturnya.
Kemudian, misi ketiga adalah membentuk ekosistem perfilman yang akan melahirkan insan-insan perfilman berkualitas, apalagi PSTF FIB adalah satu-satunya institusi pendidikan formal televisi dan film di Jawa Timur.
Keempat, UNEFF 2022 juga membawa misi ekonomi karena nantinya semakin berkembang maka secara alami investor dan pelaku usaha akan datang, maka Jember dan wilayah Tapal Kuda juga yang akan merasakan manfaatnya.
"Oleh karena itu saya berpesan agar PSTF dan FIB benar-benar konsisten menjaga kualitas UNEFF agar pelaksanaannya berkelanjutan," katanya.
Sementara Ketua Panitia UNEFF Salman Al Farisi mengatakan pihaknya menerima 315 film dari berbagai pelosok nusantara dengan yang terdiri dari 182 film kategori fiksi umum, 52 film kategori fiksi pelajar, 9 film kategori film vertikal, 49 film kategori film dokumenter dan 23 film kategori Gati Jemberan atau film bernuansa budaya Jember dan wilayah Tapal Kuda.
"Tahun ini kami memutuskan mengubah nama HFF menjadi UNEFF, serta meningkatkan levelnya sebagai festival film tingkat nasional," ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya mengusung tema Cultifest yang bermakna pembudidaya yang dalam artian sebagai pegiat televisi dan film selalu berusaha untuk terus berkembang dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada, sehingga dapat membuahkan hasil dan memberikan manfaat bagi banyak orang.
"Kami berharap adanya UNEFF akan menjadikan Jember makin dikenal sebagai kota industri kreatif. Setelah dikenal dengan Jember Fashion Carnival-nya, semoga Jember makin dikenal dengan festival film-nya," katanya.
Unej Film Festival 2022 akan digelar mulai tanggal 18-20 November 2022. Selain menggelar kompetisi film, kegiatan itu juga diisi dengan pemutaran film dan beragam diskusi terkait dunia film.
Pemerhati dan pegiat film juga bisa mengikuti berbagai pelatihan mulai dari kelas make up film, kritik film hingga bagaimana distribusi film yang baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Kegiatan itu juga mempromosikan Jember sebagai kota kreatif dan salah satu barometer perfilman nasional," kata Iwan Taruna saat membuka Unej Film Festival di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) kampus setempat, Rabu.
Ia mengatakan adanya UNEFF 2022 membawa empat misi yakni pertama, misi memperkenalkan keberadaan Program Studi Televisi dan Film (PSTF) dan FIB serta Unej kepada anak muda sebagai calon mahasiswa mengingat media film dekat dengan generasi milenial.
"Kedua, misi pengembangan budaya, oleh karena itu hendaknya UNEFF 2022 melahirkan film-film yang bersumber pada budaya dan kearifan lokal. Contohnya film yang khas Jember dan wilayah Tapal Kuda," tuturnya.
Kemudian, misi ketiga adalah membentuk ekosistem perfilman yang akan melahirkan insan-insan perfilman berkualitas, apalagi PSTF FIB adalah satu-satunya institusi pendidikan formal televisi dan film di Jawa Timur.
Keempat, UNEFF 2022 juga membawa misi ekonomi karena nantinya semakin berkembang maka secara alami investor dan pelaku usaha akan datang, maka Jember dan wilayah Tapal Kuda juga yang akan merasakan manfaatnya.
"Oleh karena itu saya berpesan agar PSTF dan FIB benar-benar konsisten menjaga kualitas UNEFF agar pelaksanaannya berkelanjutan," katanya.
Sementara Ketua Panitia UNEFF Salman Al Farisi mengatakan pihaknya menerima 315 film dari berbagai pelosok nusantara dengan yang terdiri dari 182 film kategori fiksi umum, 52 film kategori fiksi pelajar, 9 film kategori film vertikal, 49 film kategori film dokumenter dan 23 film kategori Gati Jemberan atau film bernuansa budaya Jember dan wilayah Tapal Kuda.
"Tahun ini kami memutuskan mengubah nama HFF menjadi UNEFF, serta meningkatkan levelnya sebagai festival film tingkat nasional," ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya mengusung tema Cultifest yang bermakna pembudidaya yang dalam artian sebagai pegiat televisi dan film selalu berusaha untuk terus berkembang dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada, sehingga dapat membuahkan hasil dan memberikan manfaat bagi banyak orang.
"Kami berharap adanya UNEFF akan menjadikan Jember makin dikenal sebagai kota industri kreatif. Setelah dikenal dengan Jember Fashion Carnival-nya, semoga Jember makin dikenal dengan festival film-nya," katanya.
Unej Film Festival 2022 akan digelar mulai tanggal 18-20 November 2022. Selain menggelar kompetisi film, kegiatan itu juga diisi dengan pemutaran film dan beragam diskusi terkait dunia film.
Pemerhati dan pegiat film juga bisa mengikuti berbagai pelatihan mulai dari kelas make up film, kritik film hingga bagaimana distribusi film yang baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022