Puluhan warga Desa Sawahan, Trenggalek, bergotong-royong membangun jembatan darurat di atas jembatan penghubung antardesa yang putus akibat luapan air Sungai Mukus saat banjir melanda wilayah pesisir tersebut.

Menggunakan batang-batang bambu yang disusun berjajar dan ditumpuk hingga kelebaran sekitar satu meter, warga menyusun jalur setapak untuk perlintasan pejalan kaki di atas reruntuhan badan jembatan yang ambrol diterjang luapan banjir.

"Ada sembilan RT yang berada di seberang jembatan, mulai RT 07 sampai RT 15. Total ada sekitar 3.200 warga yang terisolasi apabila jembatan darurat ini tidak segera dibangun," kata Perangkat Desa Sawahan, Sigit Waluyo di Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo, Trenggalek, Jumat.

Infrastruktur perlintasan di atas sungai terbuat dari konstruksi beton cor patah dan ambrol hampir separuh badan jembatan.

Menurut Sigit jembatan penghubung antara Desa Sawahan yang terhubung menuju desa-desa lain sekitarnya itu sebelumnya telah mengalami keretakan akibat diterjang banjir sebulan lalu.

Belum sempat diperbaiki, jembatan itu kembali dihantam debit sungai yang meningkat akibat hujan lebat yang mengguyur sejak pukul 16.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

"Hujan sangat deras sehingga jembatan mengalami patah," tuturnya.

Putusnya Jembatan Mukus itu membuat lebih dari 3.200 warga terancam terisolasi. Sebab tanpa infrastruktur jembatan, warga tidak ada akses jalan lain ke luar dusun.

"Karena fungsinya sangat vital inilah warga memutuskan gotong-royong membuat jembatan darurat dari batang-batang bambu yang ditumpuk-tumpuk. Namun akses ini hanya dapat dilalui oleh pejalan kaki.

Selain Jembatan Mukus, banjir yang menerjang wilayah sejak Kamis (3/11) malam hingga Jumat pagi menyebabkan tembok penahan jalan ambrol. Selain itu ada juga material longsor menutup badan jalan di RT 12 dan RT 13.

berdasar data BPBD Trenggalek, kerusakan infrastruktur akibat banjir juga terjadi di wilayah Kecamatan Munjungan.

Sekretaris BPBD Trenggalek, Tri Puspita Sari mengungkapkan, selain Jembatan Mukus kerusakan jembatan juga terjadi di RT 7 Desa Bangun Kecamatan Munjungan.

Jembatan yang rusak itu menghubungkan ruas jalan Prigi–Munjungan. Di desa yang sama, kerusakan jembatan juga terjadi di RT 11, RT 20 dan RT 23.

"Kerusakan jembatan lainnya juga tercatat di jembatan di RT 53 Desa Tawing Kecamatan Munjungan. Saat ini kami masih melakukan pendataan dampak banjir yang sebelumnya terjadi di beberapa desa di wilayah Kecamatan Watulimo dan Munjungan," kata Pipit.

Beberapa titik bencana banjir terjadi di delapan desa dari dua kecamatan di Kabupaten Trenggalek.

Akibatnya ratusan rumah terendam air, sejumlah infrastruktur dilaporkan rusak. Banjir yang terjadi dipicu air sungai yang meluap ke permukiman warga hingga kedalaman antara 30 centimeter hingga 70 centimeter.

"Di wilayah Kecamatan Munjungan banjir melanda sejumlah titik di Desa Tawing, Desa Bangun, Desa Munjungan, Desa Bendoroto. Sementara untuk di Kecamatan Watulimo ada Desa Karanggandu, Desa Prigi, Desa Tasikmadu dan Desa Sawahan yang terdampak banjir," pungkasnya. (*)


 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022