PT Energi Agro Nusantara (Enero) merespons adanya protes warga Desa Gempolkrep, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Jatim, soal adanya bau tidak sedap yang diakibatkan dari pabriknya.
Supervisor Biogas Plant PT. Energi Agro Nusantara (Enero) Andria Muchlisin dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Rabu, mengatakan, PT. Enero yang merupakan pabrik plat merah milik pemerintah ini sudah menyempurnakan proses produksinya, sehingga bau kurang sedap yang dikeluhkan warga sudah hilang sama sekali.
"Jika bau tak sedap berasal dari reaktor anaerobic dan kolam lagoon. Namun kini, biogas itu sudah bisa dibakar sehingga warga tak perlu khawatir lagi soal bau tak sedap," kata dia.
Menurut dia, Biogas ini mengandung methane di mana pada kondisi normal atau idealnya, kadar methane kurang lebih dikisaran 48 persen, dapat dibakar untuk menghilangkan bau yang timbul.
"Secara ilmiah, ketika gas sudah bisa dibakar, maka tidak akan muncul bau. Sama seperti gas LPG, ketika belum dibakar ada bau, sebaliknya, jika apinya sudah menyala tidak akan timbul bau,” ujar dia.
Pembakaran biogas atau flaring diklaim menyala selama 24 jam. Dengan begitu, sumber potensi bau tak sedap yang ditimbulkan diprediksi bisa hilang 100 persen.
Selain itu, lanjut dia, perusahaan juga memastikan penutup lagoon tidak mengalami kebocoran sehingga bau limbah tidak mengganggu warga sekitar.
Artinya, dengan hilangnya bau tersebut menjadi bukti komitmen perusahaan dalam melakukan perbaikan. Perbaikan ini bahkan diselesaikan lebih cepat dibanding tenggat yang diberikan oleh Dinas Lingkungan Hidup Mojokerto yang harus tuntas pada 10 November.
"Jadi sudah tak ada kendala lagi, karena biogas sudah bisa dibakar. Selama ini Enero tak diam atas keluhan warga. PT Enero terus menanggulangi keluhan bau yang dirasakan warga," kat Andria.
PT Enero memastikan berkomitmen melakukan pembenahan atas bau yang dieluhkan warga. Berbagai langkah penyempurnaan tengah dijalankan.
Senda dengan Andria, juru bicara Enero, M. Johar Fathono menegaskan pada dasarnya perusahaan terus berbenah dengan mengevaluasi setiap proses produksinya.
"Yang jelas perusahaan komitmen melangsungkan perbaikan," ujar dia.
Langkah pembenahan itu dengan memastikan dua storage tertutup rapat dan reaktor anaerobic digester akan dioperasikan secara penuh.
Dengan begitu potensi timbulnya gas lanjutan di lagoon dapat diminimalkan. Sementara biogas yang menjadi sumber bau tak sedap akan disalurkan ke unit pembakaran (flare).
Sementara itu, Direktur PTPN X Tuhu Bangun memastikan komitmen perusahaan yang dipimpinnya untuk selalu menjaga lingkungan. Ini tidak hanya berlaku di kantor pusat, tetapi juga untuk seluruh anak perusahaan PTPN X. Itu menjadi tanggung jawab publik perusahaan bagi masyarakat.
"Sebagai BUMN kami juga selalu bekerja yang terbaik untuk masyarakat di sekitar pabrik maupun masyarakat pada umumnya. Karena itu, kami selalu merespon dengan cepat yang menjadi keluhan masyarakat," tuturnya.
PTPN X merupakan BUMN yang bergerak di perkebunan. Selain mempunyai bisnis utama di bidang industri gula dan tembakau, juga mendapat penugasan pemerintah untuk mengembangkan energi terbarukan.
PT Enero merupakan perusahaan di bawah PTPN X yang memproduksi biotanol dan produk turunan lain dari tebu dan gula.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Supervisor Biogas Plant PT. Energi Agro Nusantara (Enero) Andria Muchlisin dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Rabu, mengatakan, PT. Enero yang merupakan pabrik plat merah milik pemerintah ini sudah menyempurnakan proses produksinya, sehingga bau kurang sedap yang dikeluhkan warga sudah hilang sama sekali.
"Jika bau tak sedap berasal dari reaktor anaerobic dan kolam lagoon. Namun kini, biogas itu sudah bisa dibakar sehingga warga tak perlu khawatir lagi soal bau tak sedap," kata dia.
Menurut dia, Biogas ini mengandung methane di mana pada kondisi normal atau idealnya, kadar methane kurang lebih dikisaran 48 persen, dapat dibakar untuk menghilangkan bau yang timbul.
"Secara ilmiah, ketika gas sudah bisa dibakar, maka tidak akan muncul bau. Sama seperti gas LPG, ketika belum dibakar ada bau, sebaliknya, jika apinya sudah menyala tidak akan timbul bau,” ujar dia.
Pembakaran biogas atau flaring diklaim menyala selama 24 jam. Dengan begitu, sumber potensi bau tak sedap yang ditimbulkan diprediksi bisa hilang 100 persen.
Selain itu, lanjut dia, perusahaan juga memastikan penutup lagoon tidak mengalami kebocoran sehingga bau limbah tidak mengganggu warga sekitar.
Artinya, dengan hilangnya bau tersebut menjadi bukti komitmen perusahaan dalam melakukan perbaikan. Perbaikan ini bahkan diselesaikan lebih cepat dibanding tenggat yang diberikan oleh Dinas Lingkungan Hidup Mojokerto yang harus tuntas pada 10 November.
"Jadi sudah tak ada kendala lagi, karena biogas sudah bisa dibakar. Selama ini Enero tak diam atas keluhan warga. PT Enero terus menanggulangi keluhan bau yang dirasakan warga," kat Andria.
PT Enero memastikan berkomitmen melakukan pembenahan atas bau yang dieluhkan warga. Berbagai langkah penyempurnaan tengah dijalankan.
Senda dengan Andria, juru bicara Enero, M. Johar Fathono menegaskan pada dasarnya perusahaan terus berbenah dengan mengevaluasi setiap proses produksinya.
"Yang jelas perusahaan komitmen melangsungkan perbaikan," ujar dia.
Langkah pembenahan itu dengan memastikan dua storage tertutup rapat dan reaktor anaerobic digester akan dioperasikan secara penuh.
Dengan begitu potensi timbulnya gas lanjutan di lagoon dapat diminimalkan. Sementara biogas yang menjadi sumber bau tak sedap akan disalurkan ke unit pembakaran (flare).
Sementara itu, Direktur PTPN X Tuhu Bangun memastikan komitmen perusahaan yang dipimpinnya untuk selalu menjaga lingkungan. Ini tidak hanya berlaku di kantor pusat, tetapi juga untuk seluruh anak perusahaan PTPN X. Itu menjadi tanggung jawab publik perusahaan bagi masyarakat.
"Sebagai BUMN kami juga selalu bekerja yang terbaik untuk masyarakat di sekitar pabrik maupun masyarakat pada umumnya. Karena itu, kami selalu merespon dengan cepat yang menjadi keluhan masyarakat," tuturnya.
PTPN X merupakan BUMN yang bergerak di perkebunan. Selain mempunyai bisnis utama di bidang industri gula dan tembakau, juga mendapat penugasan pemerintah untuk mengembangkan energi terbarukan.
PT Enero merupakan perusahaan di bawah PTPN X yang memproduksi biotanol dan produk turunan lain dari tebu dan gula.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022