Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberikan penghargaan Pro Kampung Iklim (Proklim) tingkat Nasional kepada Pemerintah Kabupaten Trenggalek atas komitmennya dalam melestarikan lingkungan lewat program Adipura Desa.
"Alhamdulillah, puji syukur, ini merupakan penghargaan bagi seluruh masyarakat Trenggalek, khususnya desa-desa yang selama ini sudah aktif berpartisipasi dalam gelaran adipura desa," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dalam siaran pers yang dikirim Humas Setda Trenggalek diterima ANTARA, Minggu.
Atas komitmen dalam menyelenggarakan dukungan terdapat kelestarian lingkungan dari akar paling bawah lewat program adipura desa itu, Arifin meraih penghargaan sebagai pembina Proklim.
Ia dinilai berhasil menginisiasi kebijakan lewat program Adipura Desa, sehingga merangsang lahirnya desa-desa yang pro terhadap pelestarian lingkungan.
“Memunculkan desa-desa proklim, kemudian saya dinilai menjadi pembina proklim. Semoga ini memperkuat komitmenuntuk mewujudkan Trenggalek yang lebih aman, lebih nyaman dan lebih berkelanjutan,” ujarnya.
Selain proklim, penggalakan program-program lainnya yang berorientasi pada keberlangsungan lingkungan juga terus ditingkatkan. Misalnya lewat program pengurangan gas karbon dioksida.
Pemerintah daerah mempunyai misi menekan gas karbon dengan cara penanaman pohon secara periodik, yang dilakukan mulai dari unsur pemerintahan hingga keterlibatan masyarakat.
Program-program itu untuk menambah daya dukung dan daya tampung lingkungan. Sebab ketidakpastian perubahan iklim memaksa pemerintah daerah melakukan berbagai hal antisipatif. Kondisi ini berkaca dari beberapa peristiwa dampak bencana hidrometeorologi yang beberapa waktu lalu terjadi di Trenggalek.
"Meski begitu kita masih punya PR, karena perubahan iklim itu nyata. Kita tidak pernah membayangkan seperti akhir-akhir ini terjadi di Trenggalek. Curah hujan yang lebih tinggi dari laporan yang tercatat di tahun-tahun sebelumnya. Kita memprediksi cukup, ternyata pada masa-masa tertentu cuaca ekstrem itu bisa datang," jelasnya.
Selain untuk keberlangsungan lingkungan yang berkelanjutan, dampak lainnya dengan pro iklim juga berimbas terhadap perekonomian.
Untuk itu, Trenggalek akan berkomitmen untuk terus melestarikan lingkungan lewat sejumlah program – program yang berpihak kepada lingkungan. Langkah kecil itu dimulai dengan lahirnya program adipura desa yang melibatkan seluruh komponen masyarakat mulai dari bawah.
"Tentunya ini menjadi pondasi awal. Apalagi Bu Menteri menyampaikan Permen dan juga Perpres terkait nilai ekonomi karbon sudah ditetapkan sehingga ketika kita bisa menjaga lingkungan bisa dikonversikan menjadi nilai ekonomi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Alhamdulillah, puji syukur, ini merupakan penghargaan bagi seluruh masyarakat Trenggalek, khususnya desa-desa yang selama ini sudah aktif berpartisipasi dalam gelaran adipura desa," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dalam siaran pers yang dikirim Humas Setda Trenggalek diterima ANTARA, Minggu.
Atas komitmen dalam menyelenggarakan dukungan terdapat kelestarian lingkungan dari akar paling bawah lewat program adipura desa itu, Arifin meraih penghargaan sebagai pembina Proklim.
Ia dinilai berhasil menginisiasi kebijakan lewat program Adipura Desa, sehingga merangsang lahirnya desa-desa yang pro terhadap pelestarian lingkungan.
“Memunculkan desa-desa proklim, kemudian saya dinilai menjadi pembina proklim. Semoga ini memperkuat komitmenuntuk mewujudkan Trenggalek yang lebih aman, lebih nyaman dan lebih berkelanjutan,” ujarnya.
Selain proklim, penggalakan program-program lainnya yang berorientasi pada keberlangsungan lingkungan juga terus ditingkatkan. Misalnya lewat program pengurangan gas karbon dioksida.
Pemerintah daerah mempunyai misi menekan gas karbon dengan cara penanaman pohon secara periodik, yang dilakukan mulai dari unsur pemerintahan hingga keterlibatan masyarakat.
Program-program itu untuk menambah daya dukung dan daya tampung lingkungan. Sebab ketidakpastian perubahan iklim memaksa pemerintah daerah melakukan berbagai hal antisipatif. Kondisi ini berkaca dari beberapa peristiwa dampak bencana hidrometeorologi yang beberapa waktu lalu terjadi di Trenggalek.
"Meski begitu kita masih punya PR, karena perubahan iklim itu nyata. Kita tidak pernah membayangkan seperti akhir-akhir ini terjadi di Trenggalek. Curah hujan yang lebih tinggi dari laporan yang tercatat di tahun-tahun sebelumnya. Kita memprediksi cukup, ternyata pada masa-masa tertentu cuaca ekstrem itu bisa datang," jelasnya.
Selain untuk keberlangsungan lingkungan yang berkelanjutan, dampak lainnya dengan pro iklim juga berimbas terhadap perekonomian.
Untuk itu, Trenggalek akan berkomitmen untuk terus melestarikan lingkungan lewat sejumlah program – program yang berpihak kepada lingkungan. Langkah kecil itu dimulai dengan lahirnya program adipura desa yang melibatkan seluruh komponen masyarakat mulai dari bawah.
"Tentunya ini menjadi pondasi awal. Apalagi Bu Menteri menyampaikan Permen dan juga Perpres terkait nilai ekonomi karbon sudah ditetapkan sehingga ketika kita bisa menjaga lingkungan bisa dikonversikan menjadi nilai ekonomi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022