Pemerintah Kota Probolinggo melatih puluhan perajin di sentra industri kecil menengah (IKM) batik untuk mengembangkan ekonomi lokal dan mendorong pengembangan industri batik di wilayah setempat.
Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) Kota Probolinggo menggelar pelatihan manajemen pemasaran bagi sentra IKM batik yang diikuti sebanyak 30 orang sejak sepekan lalu hingga 2 November 2022.
"Kegiatan itu untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan wirausaha IKM dalam mengelola usahanya dan mendorong pengembangan industri batik sebagai basis pengembangan ekonomi lokal," kata Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin dalam siaran pers yang diterima, Kamis.
Para peserta dilatih mulai dari pewarnaan, membuat tas dan dompet dari batik, kemudian dilanjutkan dengan pemasaran produk-produk dari pelaku IKM batik dengan menghadirkan narasumber dari Shaff Center Training Fredy Prasetyo Wibowo.
"Pemkot Probolinggo siap untuk mendukung dan mendorong pelaku usaha IKM khususnya pembatik. Hal itu kami wujudkan dengan pembangunan sentra batik yang berlokasi di selatan Kantor DKUPP di Jalan Mastrip," tuturnya.
Ia mengatakan pemerintah kota punya komitmen melalui DKUPP untuk membangun sentra batik yang kini masih dalam proses pengerjaan.
"Mudah-mudahan itu menunjukkan komitmen kebersamaan untuk memunculkan potensi batik atau pembatik-pembatik yang menjadi kebanggaan Kota Probolinggo yang mempunyai wadah dan tempat untuk bisa bersaing dengan daerah-daerah yang lain," katanya.
Wali Kota yang biasa disapa Habib Hadi itu juga mengingatkan para pembatik untuk menjaga kestabilan harga dengan cara menjaga mutu dan kualitas kain batik yang dihasilkan.
"Jangan takut untuk bersaing dan jangan takut kalah karena sudah ada keahlian masing-masing di sentra batik Kota Probolinggo," ujarnya.
Sebelumnya sebanyak 31 perajin batik se-Kota Probolinggo mengikuti sertifikasi kompetensi profesi batik yang digelar DKUPP setempat bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Batik.
Program fasilitasi sertifikasi kompetensi profesi batik bertujuan untuk mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif yang lebih kondusif bagi para pelaku ekonomi kreatif, khususnya profesi batik di Kota Probolinggo.
Hal itu juga sekaligus sebagai upaya Pemkot Probolinggo untuk meningkatkan profesionalitas dan daya saing para perajin batik dalam menghadapi persaingan pasar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) Kota Probolinggo menggelar pelatihan manajemen pemasaran bagi sentra IKM batik yang diikuti sebanyak 30 orang sejak sepekan lalu hingga 2 November 2022.
"Kegiatan itu untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan wirausaha IKM dalam mengelola usahanya dan mendorong pengembangan industri batik sebagai basis pengembangan ekonomi lokal," kata Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin dalam siaran pers yang diterima, Kamis.
Para peserta dilatih mulai dari pewarnaan, membuat tas dan dompet dari batik, kemudian dilanjutkan dengan pemasaran produk-produk dari pelaku IKM batik dengan menghadirkan narasumber dari Shaff Center Training Fredy Prasetyo Wibowo.
"Pemkot Probolinggo siap untuk mendukung dan mendorong pelaku usaha IKM khususnya pembatik. Hal itu kami wujudkan dengan pembangunan sentra batik yang berlokasi di selatan Kantor DKUPP di Jalan Mastrip," tuturnya.
Ia mengatakan pemerintah kota punya komitmen melalui DKUPP untuk membangun sentra batik yang kini masih dalam proses pengerjaan.
"Mudah-mudahan itu menunjukkan komitmen kebersamaan untuk memunculkan potensi batik atau pembatik-pembatik yang menjadi kebanggaan Kota Probolinggo yang mempunyai wadah dan tempat untuk bisa bersaing dengan daerah-daerah yang lain," katanya.
Wali Kota yang biasa disapa Habib Hadi itu juga mengingatkan para pembatik untuk menjaga kestabilan harga dengan cara menjaga mutu dan kualitas kain batik yang dihasilkan.
"Jangan takut untuk bersaing dan jangan takut kalah karena sudah ada keahlian masing-masing di sentra batik Kota Probolinggo," ujarnya.
Sebelumnya sebanyak 31 perajin batik se-Kota Probolinggo mengikuti sertifikasi kompetensi profesi batik yang digelar DKUPP setempat bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Batik.
Program fasilitasi sertifikasi kompetensi profesi batik bertujuan untuk mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif yang lebih kondusif bagi para pelaku ekonomi kreatif, khususnya profesi batik di Kota Probolinggo.
Hal itu juga sekaligus sebagai upaya Pemkot Probolinggo untuk meningkatkan profesionalitas dan daya saing para perajin batik dalam menghadapi persaingan pasar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022