Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Jawa Timur Suhartati mengingatkan guru-guru Bimbingan Konseling (BK) untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pada diri siswa.

"Jadi, guru BK bukan hanya menangani anak-anak yang bermasalah, tapi juga pencegahan pada anak-anak yang tidak memiliki masalah," katanya pada pembukaan rapat kerja dan workshop Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) Jatim di Kota Madiun, Rabu.

Selain itu, Hartatik juga mengingatkan guru BK agar bisa menjadi sahabat bagi para siswa, sehingga keberadaan guru BK tidak justru ditakuti oleh siswa.

"Ciptakanlah suasana hubungan yang humanis antara guru BK dengan siswa," katanya.

Tidak hanya dengan siswa, guru BK, katanya, harus juga menjadi sahabat bagi guru-guru lain, sehingga tercipta suasana pembelajaran yang berkualitas di sekolah.

"Guru BK bisa memberi masukan kepada guru-guru lain terkait karakter siswa atau kelas, sehingga bisa digunakan untuk metode pembelajaran yang berkualitas bagus," katanya.

Pada abad ke-21 ini, menurut dia, guru harus mau dan mampu beradaptasi dengan perubahan, dimana hampir semua hal kini berbasis teknologi informasi (TI).

"Maka, guru BK harus profesional, cerdas, penuh dengan gagasan-gagasan yang inovatif," katanya, mewakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Bapak Wahid Wahyudi.

Raker dan workshop yang digelar tanggal 26-28 Oktober itu diikuti para pengurus MGBK Jatim dan kabupaten/kota serta para anggota se-Jatim.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022