Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meluncurkan Sistem Informasi Mobil Literasi dan Edukasi Keuangan (SiMOLEK) sekaligus Bulan Inklusi Keuangan Tahun 2022 yang diharapkan dapat mendongkrak literasi dan inklusi keuangan.

"SiMOLEK merupakan mobil edukasi dan entertainment untuk menjangkau daerah yang sulit akses baik di sisi demografi, geografis, dan infrastruktur. Sehingga akan mempermudah masyarakat memperoleh informasi dan pengetahuan terkait produk dan layanan lembaga Keuangan," kata Khofifah di Surabaya, Minggu.

Atas peluncuran aplikasi ini, Gubernur Khofifah mendorong literasi dan inklusi  keuangan di seluruh kalangan masyarakat, utamanya basis pasar tradisional yang memiliki signifikansi terhadap masing-masing pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten/kota.

Mantan Menteri Sosial itu telah beberapa kali turun langsung untuk mengecek inklusi keuangan, termasuk retribusi  berbasis  QRIS di  pasar-pasar tradisional.

"Di Ponorogo retribusi pasarnya sudah menggunakan QRIS. Di Magetan juga sama. Bagi Jawa Timur,  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah memberikan payung,  tugas pemda mendetailkan pelaksanaannya," ujarnya.

Khofifah menambahkan, sebelumnya sudah ada program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar), kerja sama (MoU) antara Pemprov dengan OJK Jatim. Menurut dia, program ini akan tetap dimaksimalkan sebagai bagian penting untuk meningkatkan inklusi sekaligus literasi keuangan.

"Program Kejar juga menjadi bagian yang penting karena mereka lebih dulu masuk inklusi. Sekarang kita kuatkan  literasinya. Jadi kerja  mikro dan detail memang harus dilaksanakan oleh semua pihak baik Pemprov, Pemkab maupun  Pemkot," ujar dia.

Gubernur Khofifah, mendorong inklusi keuangan di Jatim sudah harus mencapai 90 persen hingga akhir tahun ini meski targetnya secara nasional tahun 2024.

Kepala Kantor OJK Regional 4 Jatim Bambang Mukti Riyadi menandaskan, Bulan Inklusi Keuangan 2022 merupakan agenda bersama untuk mendorong pembangunan nasional. Untuk itu digelar gerakan serentak di Jatim untuk melakukan edukasi literasi di bulan Oktober ini.

"Kami masih punya PR untuk mendorong literasinya, mendeteksi  tingkat inklusi sehingga masyarakat paham apa yang mereka gunakan dan mengurangi dampak negatifnya. Sekarang kita luncurkan SiMOLEK untuk memberikan terobosan secara masif edukasi literasi di Jatim," kata dia. (*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022