Pemerintah Kabupaten Tulungagung mempercepat pembangunan RSUD Campurdarat yang berada di selatan Kota Tulungagung, Jawa Timur, dengan menginstruksikan penambahan pekerja.

"Ya, kami minta (pembangunan) dipercepat. Kalau perlu tambah tenaga kerja," kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo di Tulungagung, Rabu.

Ia meminta pelaksana pekerjaan memperhitungkan target waktu yang telah ditetapkan, yakni Desember 2022.

Sejauh ini, pembangunan rumah sakit daerah kedua di bekas Puskesmas Campurdarat ini telah mencapai 90 persen. Pekerjaan tahap akhir diharapkan bisa tuntas lebih awal untuk menghindari risiko molor.

Sementara menunggu pembangunan tuntas 100 persen itu, RSUD Campurdarat diproyeksikan bisa mulai beroperasi melayani pasien pada November ini, terutama untuk pelayanan dasar dan kegawatdaruratan medis.

"Tenaga kesehatan saat ini sudah kami tugas magang di RSUD dr. Iskak," kata Direktur RSUD Campurdarat, dr. Rio Ardona.

Ia berharap pembangunan tahap dua selesai pada akhir Oktober, dan tahap tiga selesai pada Desember 2022.

Sedangkan untuk operasional yang akan dimulai pada November, pihaknya bakal mengacu sebagai RS tipe D, dengan persyaratan 50 tempat tidur.

Setelah tahap tiga selesai, maka tempat tidur bakal bertambah menjadi 93 tempat tidur.

Sesuai perencanaan, RS dibangun dengan kapasitas tampung 197 tempat tidur pasien.

"Polinya ada enam, yakni Poli Anak, Poli Tumbuh Kembang, Poli Kulit, Poli Paru, Poli Kebidanan dan Poli Bedah,” paparnya.

Rio melanjutkan, sesuai dengan survei demografi yang dilakukan, penyakit yang banyak diderita oleh warga sekitar adalah kulit dan paru.

Sebab wilayah ini jamak ditemui pengolahan baru marmer. Serbuk penggergajian batu sering sebabkan sesak nafas dan iritasi kulit.
“Maka kita siapkan poli itu,” katanya.

Soal perizinan, Rio memastikan sudah terpenuhi semua.

Alat kesehatan untuk operasional sudah siap. Untuk SDM (sumber daya manusia) juga telah mencukupi untuk RS tipe D yaitu dua tenaga kesehatan menangani tiga tempat tidur.

"Kebutuhan sekitar 180, saat ini masih tersedia 174. Jumlah itu untuk pelayanan di kesehatan, belum tenaga di bidang administrasi," katanya. (*)
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022