Pemerintah Kota Madiun menargetkan angka kasus stunting di wilayah setempat terus menurun hingga mencapai di bawah 100 anak seiring dengan berbagai upaya penanganan dan pencegahan.

"Saat ini kasus stunting di Kota Madiun mencapai 514 anak. Targetnya, kita bisa menurunkan kasusnya hingga mencapai dua digit atau di bawah angka 100 di tahun depan," ujar Wali Kota Madiun Maidi dalam kegiatan Gebyar Makan Bersama Anak Stunting dengan Wali Kota Madiun dan Peluncuran Warung Setop Stunting Kota Madiun di Taman Wisata dan Edukasi Ngrowo Bening Madiun, Selasa.

Sesuai data, kasus stunting Kota Madiun yang mencapai 514 anak atau 12 persen tersebut berada di bawah target nasional, yaitu 14 persen.

Meski begitu, Wali Kota Maidi memberikan perhatian khusus agar kasus tersebut dapat segera diselesaikan.

"Bahkan target di tahun 2024, Kota Madiun bisa bebas 'stunting' dan bisa berada di posisi terbawah se-Jatim," kata dia.

Saat ini, kasus stunting di Kota Madiun menempati urutan ke-37 se-Jatim, kalah satu peringkat dari Kota Mojokerto yang terendah se-Jatim.

Untuk menurunkan angka stunting, Pemkot Madiun menggelontorkan anggaran Rp5,4 miliar. Anggaran itu digunakan untuk memberikan bantuan makanan sehat dan bergizi yang disalurkan melalui Warung Setop Stunting (WSS) yang ada di lapak UMKM kelurahan yang mulai beroperasi per tanggal 19 Oktober 2022.

Mekanisme pemberian makanan dilakukan dengan menyediakan makanan sehat bagi anak-anak stunting. Ratusan sasaran tersebut nantinya mendapatkan voucer untuk ditukar di WSS setiap minggunya senilai Rp374 ribu.

Voucer tersebut bisa ditukarkan dengan bahan makanan bergizi yang sudah ditentukan, yakni beras, sayur, minyak, telur, daging, ikan, dan lain sebagainya.

Selain balita stunting, WSS juga melayani 408 ibu hamil hasil pendataan agar mereka terpenuhi gizinya selama hamil dan melahirkan bayi yang sehat serta bebas stunting.

"Untuk ibu hamil mendapatkan voucer senilai Rp386 ribu per minggu," tambah Wali Kota Maidi.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun dr Denik Wuryani mengatakan WSS merupakan program inovasi dari Wali Kota Maidi yang tersedia di semua Lapak UMKM kelurahan.

"Warung Setop Stunting akan dibuka mulai 19 Oktober. Melalui upaya ini harapannya angka stunting bisa semakin menurun, anak-anak tumbuh sehat, dan menggapai cita-citanya setinggi langit," kata dia.
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022