Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga Surabaya berkolaborasi dengan Jurnalis Sahabat Pendidikan (JSP) menggelar pelatihan public speaking untuk menambah kompetensi para pewarta.

"Kegiatan ini digelar karena seringkali dari para jurnalis jago di lapangan, tapi tidak percaya diri ketika jika harus berbicara di depan banyak orang," kata Wakil Ketua JSP Soni Misdananto di sela kegiatan di Surabaya, Kamis.

Melalui kegiatan tersebut, kata dia, JSP mendorong agar para pewarta ini bisa tampil berani.

"Bagi jurnalis public speaking ini menjadi kebutuhan. Dengan adanya bekal pelatihan ini, harapan saya ketika pewarta diminta untuk mengajar jurnalistik, mungkin punya ilmunya," ucap pewarta NET TV tersebut.

Di tempat sama, Ketua pelaksana pelatihan, Benny Hermawan, mengatakan kegiatan ini dapat menjadi modal untuk tampil berani tampil di depan umum.

Menurut Benny, tidak semua wartawan berani tampil di depan umum meski dari segi penyajian konten berita bisa dikatakan mumpuni.

"Saya saja kadang grogi. Ketika memberikan pemaparan langsung blank dan tidak tahu harus ngomong apa," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Pengabdian Masyarakat Ilmu Komunikasi FISIP Unair, Dr. Santi Isnaini, menuturkan setidaknya sebanyak 25 jurnalis hadir dalam pelatihan yang terbagi dalam empat sesi materi bertema "Public Speaking dan Profesi Jurnalistik".

"Kemauan JSP untuk terus menambah kompetensinya membuat kami di Departemen Ilmu Komunikasi dan dukungan Perhumas Surabaya berniat menggelar kompetensi ini," ujar Santi.

Pelatihan ini juga akan dilanjutkan dengan pertemuan kedua pada Kamis (20/10). Untuk pertemuan kedua akan membahas tentang pengarusutamaan gender dalam praktik jurnalistik.

"Harapannya pelatihan ini akan dapat bermanfaat bagi para jurnalis dalam melakukan tugas dan mengembangkan keilmuannya di masyarakat," kata dia.

Salah satu pemateri Rani Sukma Ayu Suteja memaparkan jika berbicara public speaking tidak hanya berkaitan banyak orang, ketika dihadapkan pada satu orang pun itu terangnya sudah termasuk public speaking

"Jadi public speaking itu pertama buat diri kita nyaman. Semua itu tergantung diri sendiri. Kalau misal disuruh mengisi seminar tanya dulu audiens-nya. Itu penting untuk kita mempersiapkan diri," kata Rani.

Kedua, lanjutnya, mengenal diri sendiri itu hal penting, ketika tahu kelemahan yang dimiliki, maka bisa menjadi poin agar menata diri sejak awal.

"Mengenal audiens juga akan sangat membantu untuk mempersiapkan diri dalam tampil di depan publik. Persiapan diri dan menguasai audiens sangat penting sebelum penguasaan materi," tuturnya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022