Pemerintah Kabupaten Pamekasan mulai mempersiapkan promosi batik tulis hasil kerajinan warga ke tiga negara yakni Laos, Vietnam dan Prancis melalui ajang pertunjukan fesyen.
"Para perwakilan dari beberapa negara saat pameran KTT G20 di Bali sangat tertarik, lalu mengundang Pamekasan untuk ikut serta di ajang pertunjukan fesyen yang digelar dalam waktu dekat ini," ujar Bupati Pamekasan Baddrut Tamam kepada wartawan, Rabu.
Bupati menjelaskan, pada pameran tersebut, para peserta mengaku kagum dengan batik batik tulis hasil kerajinan masyarakat Pamekasan.
Batik tulis Pamekasan bukan hanya diukir di atas kain dan menjadi pakaian, akan tetapi juga pada kendaraan dinas di lingkungan Pemkab Pamekasan, termasuk bus yang mengangkut rombongan perajin batik.
"Jadi tamu dari 20 negara menyaksikan langsung bagaimana kualitas batik tulis Pamekasan. Makanya, setelah acara itu, tiga negara langsung mengundang kami, agar bisa ikut di ajang pertunjukan fesyen di negara mereka," katanya.
Menurut dia, undangan itu sangat berharga karena menunjukkan batik tulis hasil kerajinan warga Pamekasan.
Kabupaten Pamekasan merupakan satu dari empat kabupaten di Pulau Madura, Jawa Timur, yang sebagian warganya bergantung pada penghasilan usaha batik tulis.
Perajin batik tulis di kabupaten itu tersebar di 38 sentra, dengan 933 unit usaha, dan 6.526 orang menggantungkan nasibnya pada jenis usaha kreatif ini.
Menurut data Dinas Perindustrian Kabupaten Pamekasan, usaha batik menyumbang 1-2 persen dalam sektor industri, lebih rendah dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang mencapai 35,66 persen, kemudian posisi kedua ditempati oleh sektor perdagangan besar dan eceran (19,61 persen), dan kontribusi terbesar ketiga adalah sektor konstruksi, yakni 10,12 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Para perwakilan dari beberapa negara saat pameran KTT G20 di Bali sangat tertarik, lalu mengundang Pamekasan untuk ikut serta di ajang pertunjukan fesyen yang digelar dalam waktu dekat ini," ujar Bupati Pamekasan Baddrut Tamam kepada wartawan, Rabu.
Bupati menjelaskan, pada pameran tersebut, para peserta mengaku kagum dengan batik batik tulis hasil kerajinan masyarakat Pamekasan.
Batik tulis Pamekasan bukan hanya diukir di atas kain dan menjadi pakaian, akan tetapi juga pada kendaraan dinas di lingkungan Pemkab Pamekasan, termasuk bus yang mengangkut rombongan perajin batik.
"Jadi tamu dari 20 negara menyaksikan langsung bagaimana kualitas batik tulis Pamekasan. Makanya, setelah acara itu, tiga negara langsung mengundang kami, agar bisa ikut di ajang pertunjukan fesyen di negara mereka," katanya.
Menurut dia, undangan itu sangat berharga karena menunjukkan batik tulis hasil kerajinan warga Pamekasan.
Kabupaten Pamekasan merupakan satu dari empat kabupaten di Pulau Madura, Jawa Timur, yang sebagian warganya bergantung pada penghasilan usaha batik tulis.
Perajin batik tulis di kabupaten itu tersebar di 38 sentra, dengan 933 unit usaha, dan 6.526 orang menggantungkan nasibnya pada jenis usaha kreatif ini.
Menurut data Dinas Perindustrian Kabupaten Pamekasan, usaha batik menyumbang 1-2 persen dalam sektor industri, lebih rendah dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang mencapai 35,66 persen, kemudian posisi kedua ditempati oleh sektor perdagangan besar dan eceran (19,61 persen), dan kontribusi terbesar ketiga adalah sektor konstruksi, yakni 10,12 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022